·ÉËÙÖ±²¥

Membumikan Al-Qur'an Melalui Bahasa Cirebon

Membumikan Al-Qur'an Melalui Bahasa Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Selasa, 29 Okt 2024 18:45 WIB
Al-Quran terjemahan bahasa Cirebon
Al-Qur'an terjemahan bahasa Cirebon. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Kementerian Agama dan Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) meluncurkan Al-Qur'an terjemahan bahasa Cirebon. Langkah ini sebagai cara mendakwahkan pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an melalui pendekatan kultural sekaligus melestarikan bahasa daerah.

Penyusunan Al-Qur'an terjemahan bahasa Cirebon ini melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari Kementerian Agama, akademisi, tokoh ulama, filolog dan beberapa pihak lainnya.

Ketua tim penerjemah Al-Qur'an bahasa Cirebon, Ahmad Yani menyebut proses penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Cirebon dimulai sejak tahun 2021. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses alih bahasa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa tahapan tersebut antara lain yakni mulai dari tahap pembentukan tim penerjemah, proses penerjemahan hingga proses validasi yang dilakukan sebanyak dua kali.

"Alhamdulillah kami dari pelaksana kegiatan program penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Cirebon, dari tahun 2020 secara running dapat terwujud. Dari tahap pembentukan tim penerjemah, penerjemahan, sampai ke validasi 1 dan 2. Kemudian hari ini puncaknya launching dan sosialisasi," kata akademisi UIN SSC itu, Selasa (29/10/2024).

ADVERTISEMENT

"Ini tentu kebanggaan bagi kami UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang di-support penuh oleh Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan juga Diklat Kemenag Republik Indonesia," kata Yani menambahkan.

Menurutnya, penerjemahan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendakwahkan Al-Qur'an melalui pendekatan kultural dan kearifan lokal. Di sisi lain, langkah ini juga sebagai upaya untuk merawat dan melestarikan bahasa Cirebon melalui kitab suci Al-Qur'an.

"Tujuan utamanya adalah bagaimana kita mendakwahkan Al-Qur'an dengan kearifan lokal yaitu bahasa Cirebon sebagai identitas masyarakat Cirebon. Dan, juga dalam rangka konservasi bahasa Cirebon," terang Yani.

Lebih lanjut, Yani mengatakan ada sejumlah pihak yang terlibat dalam penyusunan Al-Qur'an terjemahan bahasa Cirebon. Antara lain mulai dari perwakilan Kemenag, budayawan, filolog hingga para ulama.

"Yang terlibat dalam penyusunan ini kalau secara personal terdiri dari para ahli Al-Qur'an, budayawan dan juga akademisi. Dan, tentu untuk validatornya itu para ulama dari pondok pesantren di Kota dan Kabupaten Cirebon. Serta budayawan dari Cirebon, Indramayu dan sekitarnya," kata Yani.

Gunakan Bahasa Cirebon Bagongan dan Bebasan

Sementara itu, Muhammad Mukhtar Zaedin, anggota tim penerjemah, menjelaskan mengenai pilihan bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Cirebon. Menurutnya, bahasa Cirebon yang digunakan untuk menerjemahkan Al-Qur'an ini adalah bahasa Cirebon Bagongan dan Bebasan. Ia mengatakan, bahasa tersebut merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat Cirebon saat ini.

"Teman-teman termasuk tim validator mendorong tim penerjemah untuk menggunakan bahasa Cirebon yang sekarang atau bahasa Cirebon hari ini. Jadi ada bahasa Cirebon Bagongan dan bahasa Bebasan," kata dia.

Mukhtar menjelaskan, dalam bahasa Cirebon sendiri ada beberapa tingkatan atau kelas. Di antaranya yakni bahasa Cirebon Bagongan dan Bebasan.

Bahasa Cirebon Bagongan adalah bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat Cirebon sehari-hari. Sementara bahasa Cirebon Bebasan dikenal juga sebagai bahasa halus bagi masyarakat Cirebon.

"Secara umum, bahasa Cirebon itu ada bahasa Bagongan dan Bebasan. Kalau bahasa Bagongan ini adalah bahasa sehari-hari. Dan, yang digunakan (untuk menerjemahkan Al-Qur'an) Bebasannya ada dan Bagongannya juga ada. Jadi tidak memilih salah satu," kata dia.

Dukung Pelestarian Bahasa Daerah

Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kemenag RI, Moh Isom mengaku bersyukur program penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Cirebon ini telah dirampungkan. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa Cirebon tersebut.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penerjemah Al-Quran dan seluruh tokoh alim ulama, budayawan, ahli bahasa Cirebon yang telah berkontribusi untuk mewujudkan terjemahan Al-Qur'an bahasa Cirebon," ucap Isom.

Ia mengatakan, penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Cirebon ini sebagai wujud untuk melestarikan kebudayaan, dalam hal ini yaitu bahasa daerah.

"Ini merupakan konservasi atau pelestarian bahasa daerah. Sekaligus juga membumikan Al-Qur'an ke dalam bahasa ibu," kata Isom.

Ishom menambahkan, Al-Qur'an terjemahan bahasa Cirebon ini sudah bisa diakses melalui Al-Qur'an digital yang dikeluarkan oleh Kemenag RI.

"Al-Quran terjemahan bahasa Cirebon sudah kami digitalkan. Cukup mendownload Al-Qur'an Kemenag, di situ sudah ada bahasa Cirebon," kata Isom.

(sud/sud)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
Wolipop
detikSport
detikInet
detikFinance
Sepakbola
detikHot
detikHealth

Hide Ads