·ÉËÙÖ±²¥

Terungkap Kesadisan Gerombolan Bermotor yang Tewaskan Remaja Cianjur

Terungkap Kesadisan Gerombolan Bermotor yang Tewaskan Remaja Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 10 Jan 2025 18:03 WIB
Reka adegan pelaku bacok dan tenda korban hingga tewas
Reka adegan pelaku bacok dan tenda korban hingga tewas (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Polres Cianjur menyebut tewasnya HZM (15) di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat bukan karena kecelakaan melainkan aksi kekerasan yang menyebabkan kematian.

Pasalnya terungkap jika HZM (15) dan dua temannya luka sempat dibacok dan ditendang gerombolan pemotor yang membawa senjata tajam menyebabkan korban menabrak trotoar.

Hal itu terungkap dalam 12 adegan yang diperagakan dalam reka ulang adegan di Jalan Suroso, Jumat (10/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada reka ulang itu terlihat korban yang berusaha kabur dari kejaran pelaku, namun pelaku langsung memepet korban seraya membacokan senjata tajam jenis celurit dan menendang bagian kanan sepeda motor korban.

Setelah ditendang, sepeda motor korban oleng dan akhirnya menabrak trotoar. Korban HZM yang mengendarai sepeda motor terpelanting hingga akhirnya membentur pagar trotoar sedangkan dua temannya mengalami luka bacok dan lecet akibat terjatuh dari sepeda motor.

ADVERTISEMENT

"Dari rekaman ulang adegan yang total sebanyak 12 adegan terungkap jika bukan akibat kecelakaan, tetapi memang terdapat unsur pidana. Pelaku sempat membacok dan menendang korban hingga menabrak serta terjatuh," ujar Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Jumat (10/1/2025).

Reka adegan pelaku bacok dan tenda korban hingga tewasReka adegan pelaku bacok dan tenda korban hingga tewas Foto: Ikbal Selamet/detikJabar

Dia mengatakan total ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Dari enam tersangka, polisi berhasil mengamankan empat orang yakni FN (20), MF (16), R (16), dan MRP (16).

"Empat pelaku berhasil kami amankan, sedangkan dua lagi masih buron. Kami minta segera serahkan diri, atau kami akan lakukan tindakan tegas terlebih apabila melakukan perlawanan," kata dia.

Akibat perbuatannya keempat pelaku dijerat depan Undang-undang Perlindungan anak. "Kita akan lapis dengan pasal-pasla lainnya, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, HZM (15) tewas usai menabrak trotoar di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat akibat dikejar gerombolan pemotor yang membawa senjata tajam, Rabu (8/1/2025). Bahkan dua teman korban juga mengalami luka bacok.

Demi Konten

Fakta baru kasus kejar-kejaran berujung maut di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat, terungkap. Polisi menyebut jika korban dan pelaku sudah membuat janji untuk melakukan bentrokan yang nantinya aksi tersebut dijadikan konten untuk media sosial.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengungkapkan dari hasil penyelidikan diketahui jika korban dan pelaku sebelumnya membuat janji untuk bertemu dan melakukan bentrokan.

Terungkap juga jika korban datang dengan rombongannya berjumlah tiga sepeda motor yang masing-masing berbonceng tiga orang dan menghampiri pelaku yang berjumlah dua sepeda motor.

"Mereka janjian di sekitaran Jalan Arif Rahman Hakim," kata dia, Jumat (10/1/2025).

Menurut dia, meskipun pelaku berjumlah lebih sedikit namun senjata tajam yang dibawa pelaku lebih banyak dan berukuran besar.

"Di kubu pelaku juga ada orang dewasa yang sudah berusia 20 tahun. Jadi korban bersama kawannya kabur dan langsung dikejar oleh pelaku," kata dia.

Pada akhirnya pelaku berhasil mengejar korban, kemudian pelaku membacok serta menendang sepeda motor korban hingga menabrak trotoar.

"Korban HZM pun tewas akibat terbentur trotoar dan pagar besinya, sementara dua temannya mengalami luka bacok dan luka lecet," ucap dia.

Dia mengatakan, keterangan dari rekan korban juga memperkuat dugaan kedua kelompok tersebut janjian untuk bentrokan. "Terlebih ditemukan senjata tajam milik korban di lokasi kejadian," ucap dia.

Tono menyebut aksi bentrokan tersebut dilakukan hanya untuk konten yang akan diunggah di media sosial.

"Jadi untuk konten media sosial. Nanti diunggah ke grup medsos khusus tawuran. Intinya tindakan itu dilakukan untuk aktualisasi, mencari jati diri tapi dengan cara dan tindakan yang tidak benar," kata dia.

(yum/yum)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
Wolipop
detikHealth
Sepakbola
detikHot
detikNews
detikInet
detikOto

Hide Ads