Seorang aktivis mahasiswa berinisial RR (25) ditemukan tewas dengan luka senjata tajam di bagian tubuhnya. Saat ini, jasad korban sudah dimakamkan di TPU dekat rumah duka, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan pantauan detikJabar, para pelayat hilir mudik mendatangi rumah duka. Di depan rumah terdapat karangan bunga ucapan bela sungkawa dari Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman.
Anak ketiga dari pasangan suami istri Nanang Hidayatullah dan Siti Nurhanidah ini diketahui merupakan aktivis mahasiswa. Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan semester akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Almarhum adalah kader GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), mahasiswa STH Pasundan. Betul bahwa dia juga aktivis pergerakan, saya kenal betul dan itu kawan seperjuangan saya," kata Ketua GMNI Aris Gunawan kepada detikJabar, Rabu (26/2/2025) malam.
Dia mengatakan, kabar duka itu ia terima pada sore hari. Korban, kata dia, dikabarkan meninggal dunia dengan luka di sebagian tubuhnya.
"Kebetulan kami di sekretariat langsung bergegas ke rumah duka untuk meng-cross check benar atau tidaknya. Tadinya kita tidak percaya tapi pas kita cross check benar bahwa kawan kita sudah wafat dan kami juga sangat berduka," ujarnya.
"Untuk kronologi kita juga belum tahu sejauh apa kronologi tentang kematian kawan kita ini. Cuman tadi sempat diskusi dengan keluarga, ada dari kakak ipar mengatakan ada luka di bagian tubuhnya tapi secara utuhnya kami tidak tahu," sambung Aris.
Aris menuturkan, semasa hidupnya korban sempat aktif bergerak di bidang sosial. Ia juga dikenal sosok yang periang, mudah berkawan dan memberikan ide-ide pemikiran dalam pergerakan kemahasiswaan.
"Almarhum orang yang royal, penuh gembira, mencarikan suasana di lingkungan organisasi kami. mudah berkawan, akrab, sering memberikan ide-ide pemikirannya terhadap organisasi juga terhadap yang lainnya, artinya orang yang punya semangat tinggi yang berpotensi dalam organisasi kita," jelasnya.
Meski peristiwa yang dialami korban tak ada kaitannya dengan kegiatan organisasi mahasiswa, ia menuntut agar peristiwa dugaan penganiayaan yang dialami korban dapat diusut tuntas.
"Ini aktivitas personal yang memang tidak ada kaitan secara organisasi walaupun beliau kader GMNI namun saat kejadian di luar dugaan kami, di luar aktivitas organisasi kami. Namun kami tetap berharap kepada kepolisian bagaimana pun juga beliau adalah kawan kita harus tetap diusut terhadap dugaan atau kejadian kenapa sampai mengalami luka-luka hingga meninggal dunia," tegasnya.
Kasubsi IPDM Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli Bahtiarudin mengkonfirmasi peristiwa tersebut. Dia mengatakan, peristiwa itu baru diketahui pada hari ini, Rabu (26/2) pagi saat Polsek Cisaat mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dugaan pengeroyokan atau penganiayaan. Kemudian, pihak polsek melakukan pengecekan terhadap korban pengeroyokan atau penganiayaan di RSUD Al-Mulk di Jalan Pelabuan II KM 6, Lembursitu, Kota Sukabumi.
Saat dilakukan pengecekan, pihaknya menemukan tiga orang terduga korban di antaranya RR (25) aktivis mahasiswa dan dua orang temannya yaitu DH (24) dan AP (20). RR meninggal dunia di rumah sakit, sedangkan DH dan AP masih dalam kondisi kritis.
"Jadi menurut informasi sampai saat itu korban belum sadar, belum bisa memberikan keterangan. Tadi Unit Reskrim sudah cross check lagi ke rumah sakit terus menyusuri yang diduga TKP karena informasinya itu (korban) masih belum jelas," kata Ade.
"Ada informasi (TKP) depan Al-Masthuriyah, ada informasi depan SPBU, ada yang bilang juga di Cicantayan. Ditambah sampai sekarang belum ada pihak yang laporan dan juga korban belum bisa dikonfirmasi (masih belum sadar)," sambungnya.
Ade menyebut, dugaan sementara ditemukan luka senjata tajam di tubuh korban. Selanjutnya, kasus tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Untuk sementara keterangan luka ya memang diduga benda tajam tapi untuk sayatan atau bacok itu masih dipastikan ke rumah sakit. Selanjutnya Polsek Cisaat berkoordinasi dengan Unit Jatanras Polres Sukabumi Kota untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut," tutupnya.
(yum/yum)