Komedi tunggal atau Stand Up Comedy sedang tren saat ini. Banyak orang mencoba berbicara sendiri di hadapan khalayak penonton dengan cara-cara dan isi pembicaraan yang jenaka.
Sesuai namanya, komika yang diambil dari kata Yunani, komikos, yang berarti candaan atau sesuatu yang lucu akan berbicara tentang hal-hal yang memancing tawa.
Stand Up Comedy nyatanya tidak hanya berkembang di kota-kota besar, namun juga telah sampai ke daerah-daerah pinggiran kota. Di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, ada komunitas Stand Up Indo Cicalengka. Komunitas ini mengenalkan komedi tunggal dari ruang komunitas ke ruang komunitas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, bukan hanya berbagi tawa. Komunitas ini juga tak pelit untuk berbagi tips atau teknik praktis dalam pembuatan naskah Stand Up Comedy.
Istilah-istilah Stand Up Comedy
Tidak seperti lelucon pada umumnya, komedi tunggal menghadirkan candaan yang dikondisikan sejak awal. Seseorang akan menggiring pikiran pendengarnya kepada sebuah situasi dan pada titik yang dia inginkan, logika yang sudah dibangun dibengkokkan sehingga mengundang gelak tawa.
Ada banyak istilah yang perlu dikenali sebelum memulai membuat naskah komedi tunggal. Di antaranya:
1. Set Up
Set Up dalam naskah Stand Up Comedy adalah semacam penggiringan opini atau fokus pembaca kepada cerita yang dibangun.
2. Punch Line
Jika set up menggiring pikiran penonton kepada satu objek pembicaraan, maka punch line adalah upaya mematahkan logika atau asumsi yang telah dibangun sebelumnya. Dan ini merupakan bagian yang lucu. Set up dan punch line satu paket disebut jokes.
3. Bit
Bit merupakan kumpulan sejumlah jokes dalam sebuah pementasan atau openmic. Biasanya, satu bit terdiri atas 1-3 jokes.
4. Ngebom
Ngebom adalah suatu peristiwa ketika komika menyampaikankan leluconnya namun dianggap tidak lucu oleh penonton.
5. Kill
Sebaliknya dari Ngebom, Kill adalah sebutan untuk komika yang leluconnya dianggap lucu oleh penonton.
'Menuju Bit Pertama'
Hasan 'Bacang' dari Stand Up Indo Cicalengka berbagi tips untuk membuat lelucon gaya stand up comedy hingga seseorang mampu mencapai bit pertama.
Tips itu dia sampaikan dalam diskusi berjudul 'Menuju Bit Pertama' dalam acara Bona Talks, yang digelar di Bonakafe di Jalan Raya Cicalengka-Rancaekek, Minggu (13/10/2024) sore.
Hasan memerinci tips itu berdasarkan pengalamannya. Sebab menurutnya, sense of comedy satu orang berbeda dengan orang lainnya. Namun, apa yang sudah dialaminya dalam membuat naskah komedi, tidak jelek untuk dibagikan:
1. Memulai dengan yang Dekat
Stand Up Comedy bisa tercipta jika seorang komika mampu menjadi pemerhati yang baik kehidupan di sekitarnya. Sesuatu yang dekat dengan diri komika, bisa menjadi bahan lelucon. Bisa juga bahannya berawal dari keresahan dan sejumput solusi untuk masalah itu.
2. Analisis Komedi
Bob Hope, seorang warga Amerika kelahiran Inggris adalah yang membuat fondasi pertama stand up comedy sebagai hiburan modern, mulanya Hope adalah seorang pembawa acara.
Dia lantas diminta untuk melucu tentang situasi terkini. Maka dia meminta koran, semua koran yang terbit di hari itu dia baca kemudian dia mengomentari situasi terkini berdasarkan analisis dari koran tersebut.
Ini juga bisa dilakukan dengan senantiasa mengasah sense of comedy dan menuliskan hal-hal yang membuat tertawa.
"Paling tidak, bisa dimulai dari hal yang membuat diri sendiri tertawa saja," kata Hasan.
Baca juga: Jangan Simpan 4 Barang Ini di Gudang |
3. Komposisi yang Menarik
Dalam menuliskan naskah stand up comedy, perlu diperhatikan bahwa materi yang dibawakan usahakan bercerita tentang kebenaran umum, bisa dicerna penonton (relate), dan set up mulai darahkan ke hal-hal yang lucu.
"Komposisi usahakan menarik, singkat, jelas, dan bisa dipercaya. Setelah set up menjurus ke hal lucu, akhiri dengan pucn line," kata Hasan.
4. Teknik Punchline
Puncline atau ucapan pamungkas yang lucu pada serangkaian bit bisa dibuat dengan menggunakan majaz hiperbola, atau melebih-lebihkan. Bisa juga hiperbola dengan mengurang-kurangkan.
Teknik selanjutnya, bisa dengan menggunakan asosiasi. Yaitu, mencari perbedaan dari dua hal yang sama.
Umumnya, para komika juga menggunakan teknik rule of three atau pola tiga. Yaitu: Tidak lucu, tidak lucu, lucu. Teknik lainnya bisa dengan What If? Bagaimana jika...
Contoh Jokes dari Cicalengka
Saya orang Cicalengka dan kurang suka dengan reak. Kebayang ya kalau main ke Candi Minggu pagi, yang lain sarapan kopi dan roti, ini sarapan kopi dan beling.
(iqk/iqk)