·ÉËÙÖ±²¥

Perjalanan Budiman Yunus, Bersinar di Persib Berjaya Bersama Persija

HistoriSib

Perjalanan Budiman Yunus, Bersinar di Persib Berjaya Bersama Persija

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 16 Feb 2025 09:00 WIB
Caretaker Persib Budiman.
Budiman Yunus (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Lembang, sebuah kawasan berhawa sejuk di Bandung, menjadi saksi lahirnya seorang bocah yang kelak akan mewarnai perjalanan sepak bola Indonesia. Budiman Yunus, lahir pada 5 Agustus 1972, tumbuh di tengah kecintaan masyarakat Bandung terhadap sepak bola.

Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat istimewa dalam mengolah si kulit bundar, yang membawanya meniti karier sebagai salah satu bek tangguh Tanah Air. Bagaimana kisahnya?

Perjalanan Karier, dari Persib ke Persija

Budiman memulai karier profesionalnya di Persib Bandung pada tahun 1990. Sebagai bek, ia dikenal disiplin dan memiliki kepemimpinan yang kuat. Namun, setelah tiga musim membela Maung Bandung, ia memutuskan mencari tantangan baru dan bergabung dengan Bandung Raya pada tahun 1993. Keputusannya ini terbukti tepat, karena ia turut mengantarkan Bandung Raya meraih gelar Liga Indonesia pada tahun 1995.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sempat berseragam Persikab Bandung pada 1997-1999, Budiman hijrah ke Persija Jakarta. Keputusannya ini cukup kontroversial bagi sebagian bobotoh, mengingat rivalitas sengit antara Persib dan Persija. Namun, bagi Budiman, sepak bola adalah profesi yang harus dijalani dengan profesionalisme.

Di Persija, Budiman tak butuh waktu lama untuk menjadi pemain kunci. Ia dipercaya sebagai kapten dan membawa tim berjuluk Macan Kemayoran itu menjuarai Liga Indonesia 2001. Salah satu momen paling dikenang adalah ketika ia mencetak gol kemenangan ke gawang Arema Malang dalam laga krusial babak 8 besar. Dengan kepemimpinannya, Persija kembali meraih kejayaan setelah menanti bertahun-tahun.

ADVERTISEMENT

Kembali ke Bandung, Merintis Karier Kepelatihan

Setelah gantung sepatu, Budiman tak meninggalkan dunia sepak bola. Ia kembali ke Bandung dan mengawali karier kepelatihan dengan menangani Bandung FC pada 2011. Dedikasinya terhadap pembinaan pemain muda membawanya ke posisi pelatih Persib U-21 pada tahun 2015 dan Persib U-19 pada 2017-2018.

Puncak karier kepelatihannya di level junior terjadi pada 2018, saat ia sukses membawa Persib U-19 menjuarai Elite Pro Academy Liga 1 U-19. Kemenangan ini menegaskan kepiawaiannya dalam membentuk bakat-bakat muda. Berkat prestasinya, ia pun diangkat menjadi asisten pelatih tim senior Persib Bandung pada 2020.

Pada 2022, Budiman sempat ditunjuk sebagai caretaker Persib saat tim mengalami masa sulit di Liga 1. Dalam beberapa laga yang ia pimpin, Persib menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, membuktikan bahwa ia bukan sekadar mantan pemain hebat, tetapi juga seorang peracik strategi yang kompeten.

Menariknya, sepak bola tak hanya menjadi bagian dari perjalanan hidup Budiman, tetapi juga diwariskan kepada putranya, Fahreza Agamal. Mengikuti jejak sang ayah, Fahreza bergabung dengan Persija Jakarta U-21 dan promosi ke tim senior pada 2011. Keberhasilan ini membuktikan bahwa darah sepak bola mengalir kuat dalam keluarga Budiman.

Legenda di Dua Kubu Rival

Budiman Yunus adalah satu dari sedikit pemain yang berhasil membangun reputasi besar di dua tim rival, Persib dan Persija. Di Persija, ia dikenang sebagai kapten yang membawa trofi Liga Indonesia, sementara di Persib, ia dihormati sebagai pelatih yang berperan dalam regenerasi talenta muda.

Dengan kiprah panjangnya, Budiman telah mengukir namanya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ia bukan hanya legenda di lapangan, tetapi juga seorang mentor yang terus memberikan kontribusi bagi generasi baru pesepakbola Tanah Air.

(sya/iqk)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikOto
detikSport
Sepakbola
Wolipop
detikTravel
detikNews
detikHealth

Hide Ads