Cuitan akun twitter resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menyebut Borobudur dianggap pernah dikunjungi Buddha Gautama, sehingga Waisak identik dirayakan di Candi Borobudur, akhirnya dihapus usai diprotes netizen. Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) lalu menjelaskan tentang Waisak di Candi Borobudur.
"Candi Borobudur merupakan warisan agung umat Buddha sedunia yang diperkirakan dibangun di abad ke-8 dan ke-9 Masehi, artinya dibangun setelah Buddha Gautama Mahaparinibbana (wafat). Di Candi Borobudur berisi relief atau ukiran-ukiran yang menjelaskan ajaran-ajaran Buddha," kata Pelaksana Harian DPP KCBI yang juga Koordinator Humas Waisak Nasional 2023, Eric Fernanto, kepada detikJateng via WhatsApp, Selasa (6/6/2023).
Menurut Eric, Waisak identik dirayakan di Candi Borobudur itu tidak lepas dari peran Ketua Umum DPP Walubi, S Hartati Murdaya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Waisak identik dirayakan di Candi Borobudur tidak terlepas berkat sosok Ibu Hartati Murdaya yang penuh welas asih, secara konsisten lebih dari 25 tahun terakhir mengajak umat Buddha untuk bergotong-royong, saling berbuat kebajikan untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan dunia," ujar Eric.
Diberitakan sebelumnya, cuitan akun Twitter Kemenparekraf tentang alasan Waisak identik dirayakan di Candi Borobudur menuai protes netizen. Alasan akun @Kemenparekraft yang menyebut Borobudur pernah dikunjungi Buddha Gautama itu dituding membelokkan sejarah.
Hal ini berawal dari cuitan akun @Kemenparekraft yang menyebut Waisak identik dirayakan di Candi Borobudur karena dianggap sebagai salah satu tempat yang dikunjungi Buddha Gautama dalam perjalanannya mencapai pencerahan.
Cuitan itu mendapat sanggahan dari Akun @BuddhisGL. Akun @BuddhisGL menyebut cuitan itu salah karena Candi Borobudur berdiri abad kedelapan dan Buddha Gautama hidup di abad ketiga Sebelum Masehi.
"Mas menteri @sandiuno tolong twit @Kemenparekraf ini dihapus karena jadi pembelokan sejarah. Buddha Gotama tidak pernah sampai ke Borobudur. Borobudur didirikan sekitar abad 8 masehi sedangkan Sang Buddha hidup sekitar abad 3 sebelum masehi, tidak benar seperti yang dituitkan," tulis akun tersebut, dilihat detikJateng pada Selasa (6/6).
(dil/apl)