- Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut NU Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut Muhammadiyah Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut Pemerintah
- Sunnah-sunnah Puasa Ramadhan 1. Santap Sahur Terlebih Dahulu 2. Mengakhirkan Waktu Sahur 3. Sahur dengan Kurma 4. Menyegerakan Buka Puasa 5. Buka Puasa dengan Kurma
Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah dalam rangka menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini, 26 Februari 2025.
Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.
Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.
Waktu pergantian hari yang berbeda antara kalender Hijriah dan Masehi ini kadang kala mengecoh. Alasan inilah yang melatarbelakangi pentingnya pengetahuan seputar kalender Hijriah hari ini. Langsung saja, simak kalender Hijriah 26 Februari 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!
Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025
Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut NU
Dilansir NU Online, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan 1 Syaban 1446 Hijriah pada Jumat, 31 Januari 2025. Penetapan ini didasarkan pada metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Berdasarkan ketetapan tersebut, maka Rabu, 26 Februari 2025, bertepatan dengan 27 Syaban 1446 Hijriah. Meski begitu, perlu dicatat bahwasanya 27 Syaban 1446 Hijriah sejatinya telah dimulai sejak Selasa, 25 Februari 2025, usai Matahari terbenam.
Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut Muhammadiyah
Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) 1446 Hijriah sebagai pedomannya. Dilihat dari KHGT 1446 Hijriah yang diunggah laman Suara Muhammadiyah, 1 Syaban 1446 Hijriah bertepatan dengan 31 Januari 2025. Dengan demikian, maka konversi 26 Februari 2025 adalah 27 Syaban 1446 H.
Sebagai informasi, KHGT punya prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Contohnya, 1 Ramadhan akan terjadi pada hari yang sama. Berbeda dengan kalender lokal yang saat ini digunakan karena tanggal awal Ramadhannya bisa jadi berbeda antara satu tempat dengan lainnya.
Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Februari 2025 Menurut Pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menerbitkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dapat detikers jadikan pedoman. Berdasar kalender tersebut, tanggal Hijriah untuk 26 Februari 2025 adalah 27 Syaban 1446 H.
Artinya, baik hitungan penanggalan NU, Muhammadiyah, maupun Pemerintah, kesemuanya sama-sama mengonversi Rabu, 26 Februari 2025, menjadi 27 Syaban 1446 Hijriah.
Sunnah-sunnah Puasa Ramadhan
Tidak lama lagi, Syaban akan berakhir dan digantikan Ramadhan. Supaya pelaksanaan puasa Ramadhan detikers maksimal, berikut ini terdapat sejumlah sunnah dalam berpuasa sebagaimana anjuran Rasulullah SAW:
1. Santap Sahur Terlebih Dahulu
Sahur adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW bagi setiap muslim yang akan berpuasa. Dikutip dari buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan menurut Al-Quran dan Sunnah karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَنَسٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: تَسَخَّرُوْا فَإِنَّ فِي السُّحُوْرِبَرَكَة
Artinya: "Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 'Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.'" (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)
2. Mengakhirkan Waktu Sahur
Dikutip dari NU Online, hadits yang menjadi landasan sunnahnya mengakhirkan waktu sahur adalah:
ﻋﻦ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﺛﺎﺑﺖ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺗﺴﺤﺮﻧﺎ ﻣﻊ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﺛﻢ ﻗﺎﻡ ﺇﻟﻰ اﻟﺼﻼﺓ، ﻗﻠﺖ: ﻛﻢ ﻛﺎﻥ ﺑﻴﻦ اﻷﺫاﻥ ﻭاﻟﺴﺤﻮﺭ؟ ﻗﺎﻝ: ﻗﺪﺭ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺁﻳﺔ. رواه البخاري
Artinya: "Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: 'Kami sahur bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau melakukan sholat'. Saya (perawi) tanya: 'Berapa jarak antara adzan dan sahur?' Zaid menjawab: 'Perkiraan 50 ayat.'" (HR Bukhari)
3. Sahur dengan Kurma
Nabi SAW bersabda:
نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ
Artinya: "Sebaik-baik makanan sahur mukmin adalah kurma." (HR Abu Dawud II/303 dan Ibnu Hibban no 223)
4. Menyegerakan Buka Puasa
Berlainan dengan sahur yang sunnahnya diakhirkan, buka puasa justru sebaiknya disegerakan. Disadur dari buku Fikih Puasa dari Matan Abu Syuja karangan Muhammad Abduh Tuasikal, Nabi Muhammad SAW bersabda:
لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka." (HR Bukhari no 1957 dan Muslim no 1098)
5. Buka Puasa dengan Kurma
Nabi Muhammad SAW biasa berbuka dengan kurma atau bila tidak ada, air. Dirujuk dari buku Sifat Puasa Nabi SAW dan 20 Amalan Ringkas di Bulan Ramadhan, Anas bin Malik berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: "Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada, dengan tamr (kurma kering), jika tidak ada, beliau meneguk beberapa teguk air." (HR Ahmad no 163 dan Abu Dawud no 306)
Nah, itulah informasi mengenai kalender Hijriah hari ini, Rabu, 26 Februari 2025, plus pembahasan ringkas seputar sunnah-sunnah puasa Ramadhan yang perlu detikers ketahui. Semoga bermanfaat, Lur!
(sto/dil)