Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus pengancaman terhadap relawan PMI Kabupaten Klaten. Polisi mengungkapkan keinginan para saksi untuk mediasi.
"Kita sudah periksa saksi-saksi tapi ada keinginan dilakukan mediasi. Ya silakan, tapi karena sudah ada laporan, proses administrasi tetap kita lakukan," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng, Senin (17/3/2025) siang.
Menurut Taufik, penyidik tetap melakukan pemeriksaan saksi sesuai prosedur meskipun kedua pihak sudah saling menyadari. Dari hasil pemeriksaan juga belum sempat terjadi tindakan fisik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi belum sempat terjadi pemukulan atau kekerasan fisik. Baru sebatas pengancaman, tetapi tetap diproses administrasi," terang Taufik.
Diwawancarai terpisah, Kepala Markas PMI Kabupaten Klaten, Edy Sutopo menjelaskan dirinya sudah dimintai keterangan bersama seorang relawan di Polres. Dirinya mengatakan, setelah koordinasi dengan pimpinan, ada rencana untuk mediasi.
"Setelah meminta petunjuk Ketua ya memang ke arah itu (upaya mediasi). Untuk menjaga kondusifitas dan karena kita juga sedang menghadapi persiapan pengamanan mudik Lebaran sangat banyak kegiatan," terang Edy kepada detikJateng.
Menurut Edy, proses penyidikan perkara jika diteruskan akan menyita banyak waktu. Padahal personel harus tetap melakukan pelayanan masyarakat.
"Personel, termasuk relawan juga harus melayani masyarakat. Sehari saja kita melayani 90 kantong darah, belum ke 12 rumah sakit," lanjut Edy.
Terlebih, sebut Edy, para pelaku juga sudah meminta maaf bersama keluarga korban secara terbuka. Dari kasus ini diharapkan menjadi pembelajaran saja.
"Semoga ini menjadi pembelajaran, relawan PMI maupun yang lain itu melayani publik. Tidak ada niat lain selain membantu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, relawan PMI Kabupaten Klaten mendapatkan intimidasi beberapa orang saat bertugas mengevakuasi korban kecelakaan lalu lintas di depan IGD RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Kejadian tersebut viral setelah terekam kamera CCTV di lokasi. Rekaman berdurasi sekitar 48 detik memperlihatkan ada empat orang laki-laki yang usianya diperkirakan masih remaja.
Mereka bercelana pendek dan berkaus hitam berada di sekitar mobil ambulans PMI. Setelah seorang petugas PMI keluar mereka mendekat dan terlihat marah, kemudian mendorong-dorong petugas PMI.
Ketua PMI Kabupaten Klaten, Purwanto Anggono Cipto, membenarkan ada kejadian tersebut. Namun tidak ada anggota PMI yang terluka dalam kejadian tersebut.
"Nggak ada yang terluka karena bisa menghindar. Hanya ada yang kedorong saja, tetapi ada kata-kata yang jelek dan ngancam mau ngobong (membakar)," jelas Purwanto saat diminta konfirmasi, Kamis (13/3).
Setelah dilaporkan ke Polres lima remaja yang mengintimidasi relawan PMI Klaten akhirnya meminta maaf kepada para relawan dan kru ambulans Klaten. Permintaan maaf secara terbuka disampaikan di lantai dua markas PMI yang dipadati para kru ambulans.
"Kami meminta maaf kepada jajaran PMI dan relawan ambulans Klaten, meminta maaf sebesar-besarnya dan tidak akan mengulangi lagi," kata Tamtama (20) salah seorang pelaku.
(aku/ahr)