Kecelakaan maut antara truk dengan angkot terjadi di Jalan Purworejo-Magelang tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Rabu (7/5/2025) siang. Akibat kejadian itu sebanyak 11 orang meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka. Berikut fakta-faktanya.
11 Orang Tewas dan 3 Luka
Kecelakaan maut di Purworejo, Jawa Tengah antara truk bernopol B 9970 BYZ dengan angkot bernopol AA 1307 OA menewaskan 11 orang di dalam angkot. Dalam kecelakaan mengerikan itu ada 3 penumpang angkot yang berhasil selamat.
Korban meninggal seluruhnya merupakan penumpang angkot beserta sopirnya. Namun, keajaiban masih menaungi 3 penumpang angkot yang selamat dalam peristiwa itu. Mereka adalah Ayu Salwa (26), Mila Mudianawati (24), dan Sufita (24).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban 3 selamat yang di angkot," ungkap Kasatlantas Polres Purworejo, AKP Untung Ariyono saat dihubungi detikjateng, Rabu (7/5/2025).
2 Penghuni Rumah Jadi Korban
Wakapolda Jateng Brigjen Latif Usman meninjau langsung penanganan korban kecelakaan maut di Desa Kalijambe, Bener, Kabupaten Purworejo. Dia menyebut dari 6 korban selamat, 5 di antaranya dirawat di Rumah Sakit Islam Purworejo.
"Setelah kami lihat di Rumah Sakit Islam ada lima korban. Alhamdulillah, korban selamat yaitu ada 3 penumpang dan 2 pemilik rumah," katanya kepada wartawan di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo, Rabu (7/5/2025).
Sedangkan satu korban selamat lainnya yang merupakan sopir truk dirawat di RSUD Dr Trjitrowardojo. Sopir truk itu disebut mengalami luka berat.
"(RSUD Dr Trjitrowardojo) Itu ada 5 meninggal, 1 luka berat sopir dari pada truk. Sementara kita rawat sebaik mungkin agar bisa selamat," ujarnya.
Korban Rombongan Guru SD dari Magelang
Truk menabrak angkot yang membawa rombongan guru SD asal Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, yang hendak takziah.
"Itu rombongan guru SD As Syafi'iyah. Jadi, guru As Syafi'iyah itu beberapa mobil berangkat takziah ke bapaknya yang punya SD itu. Kecelakaan, salah satu mobilnya itu yang kecelakaan," kata Lurah Mendut, Purwoko Adi Nugroho saat dihubungi detikJateng, Rabu (7/5/2025).
Untuk 11 korban meninggal apakah warga Mendut, katanya, pihaknya belum mengetahuinya.
"Ini baru diidentifikasi, tim kami meluncur ke sana (Purworejo). Baru identifikasi siapa saja yang meninggal dunia. Nuwun sewu, kami belum bisa memberikan data yang detail," jelasnya.
"Soalnya tadi juga dari (petugas) juga telepon saya. Saya, juga belum bisa memberikan data yang lengkap. Soalnya kami belum tahu," lanjutnya.
Truk Diduga Rem Blong
Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, mengatakan sebelum peristiwa itu terjadi, dump truk yang dikemudikan Ladis (49), warga Bojonegoro,Jawa Timur dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. Setibanya di lokasi, truk tak terkendali dan oleng sehingga menabrak angkot yang dikemudikan Edy Sunaryo warga Kabupaten Magelang.
"Dari arah Magelang menuju Purworejo, truk yang sementara diduga mengalami rem blong menabrak kendaraan angkot yang ada di depannya," ungkap Andry, saat ditemui detikJateng di lokasi, Rabu (7/5).
Jalur Berbahaya
Untuk diketahui, jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Purworejo dan Magelang di Dusun Sorogenen Lor, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo ini memiliki tanjakan yang cukup menantang. Lokasi yang berada tepat di perbatasan Purworejo-Magelang itu terkenal dengan nama tanjakan Kalijambe.
Tanjakan itu juga acap disebut sebagai jalur tengkorak, lantaran di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa. Warga setempat pun berbagi tugas selama 24 jam untuk mengatur laju lalu lintas demi mencegah terjadinya kecelakaan.
Tanjakan dengan panjang lebih dari 1 km itu memang sedikit berkelok. Jam sibuk kendaraan biasanya terjadi pada sore dan malam hari, sedangkan pagi hingga siang biasanya terpantau agak sepi. Jika terjadi kemacetan atau kecelakaan di lokasi yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat, para pengguna jalan biasanya diarahkan untuk melewati jalur alternatif.
"Ada 11 yang meninggal dari kendaraan angkot ini. (Kalijambe) Ini jalur rawan, jalur berbahaya, dan ini sudah ada garis marka untuk tidak menyalip. Kita imbau para pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu, itu ada garis tidak terputus tidak boleh mendahului kendaraan lain," ucap Dirlantas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pratama
"Kita imbau para pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu, itu ada garis tidak terputus, tidak boleh mendahului kendaraan lain," sambungnya.
Selengkapnya di halaman berikut.