·ÉËÙÖ±²¥

Eks Buruh di Pati Panen Cuan dari Kerupuk Tenggiri, Omzet Naik Saat Ramadan

Eks Buruh di Pati Panen Cuan dari Kerupuk Tenggiri, Omzet Naik Saat Ramadan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Jumat, 21 Mar 2025 14:46 WIB
Kerupuk tenggiri hasil olahan Andi Winarko di Pati, Jumat (21/3/2025).
Kerupuk tenggiri hasil olahan Andi Winarko di Pati, Jumat (21/3/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Mantan buruh di Pati membagikan kisahnya saat memilih banting setir setelah 12 tahun menjadi buruh pabrik untuk menjadi pengusaha kerupuk tenggiri. Kini, jualannya bisa tembus 100 kilogram saat Ramadan.

Pengusaha tersebut bernama Andi Winarko, warga Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Andi yang semula seorang pekerja di pabrik kertas yang kini sukses menekui usaha rumahan. Seperti apa kisahnya?

detikJateng berkesempatan datang langsung ke tempat usaha kerupuk dari ikan tenggiri milik Andi di Dukuh Randung Kuning Kelurahan Pati Lor. Tampak ada belasan pekerja yang sedang sibuk mengolah ikan tenggiri menjadi kerupuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usah ini dirintis Andi bersama istrinya Setyo Rini sejak tahun 2016 silam. Kerupuk ikan tenggiri usaha Andi biasanya untuk makanan ringan hingga hidangan saat Hari Raya Idul Fitri.

Andi mengatakan kerupuk ikan tenggiri buatannya laris manis saat musim Ramadan ini. Biasanya dia hanya memproduksi 30 sampai 40 kilogram kerupuk. Kini bertambah menjadi 100 kilogram setiap harinya. Otomatis, omzetnya pun ikut naik.

ADVERTISEMENT

"Setiap ada Ramadan kita pasti ada peningkatan sekitar 2 sampai 3 kali lipat dibanding dengan hari biasa," jelas Andi kepada detikJateng, Jumat (21/3/2025).

Dia mengatakan kerupuk yang ia produksi sudah laku keras di wilayah Pati sampai ke Semarang. Dia biasanya menjual per grosir satu bal yang berisi 2 kilogram. Dia mematok harga Rp 150 ribu.

"Per kilonya Rp 75 ribu," ungkap dia.

Usaha kerupuk ikan tenggiri di Pati Lor, Kabupaten Pati, Jumat (21/3/2025). (Foto : Dian Utoro Aji/detikJateng).Usaha kerupuk ikan tenggiri di Pati Lor, Kabupaten Pati, Jumat (21/3/2025). (Foto : Dian Utoro Aji/detikJateng). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Lebih lanjut Andi menjelaskan produksi kerupuk ini sehari jadi. Mulai dari pembuatan adonan yang berisi ikan tenggiri dengan tepung. Lalu diaduk menjadi adonan.

Setelah itu siangnya penggorengan. Serta sorenya pengemasan dan siap untuk dikirim ke para pembeli.

"Di sini ada 15 pekerja. Ada pekerja musimnya. Normalnya ada 5 sampai 6 orang. Itu termasuk saya ikut kerja juga karena pesanan banyak saat Ramadan," jelasnya.

Dari Buruh Pabrik Kertas

Andi mengaku memulai membuka usaha mengolah ikan tenggiri menjadi kerupuk sejak tahun 2016 silam. Sebelum itu, dia selama 12 tahun bekerja di pabrik kertas di Surabaya.

"Awalnya coba-coba karena istri orang Jawa Timur saudaranya ada yang usaha kerupuk ini. Terus saya coba bungkus kecil-kecil di toko-toko. Terus saya dicoba ke teman-teman kok ternyata banyak peminatnya. Akhirnya berani coba masuk ke toko-toko," jelas Andi.

"Dulu saya bekerja di Jawa Timur di salah satu pabrik kerja selama 12 tahun. Terus akhirnya pilih pulang kampung dan usaha ini," Andi melanjutkan.

Andi mengatakan usaha yang ia kembangkan tidak langsung sukses seperti sekarang. Bahkan, dia sempat tidak dapat untung saat pandemi tahun 2022 lalu.

Menurutnya saat itu ikan tenggiri sedang sulit. Di sisi lain, harganya juga sedang mahal. Saat itu, Andi tidak berani menaikan harga jual kerupuk, akibatnya dia memperoleh keuntungan yang tidak seberapa.

"Kalau ikan berkurang harga bisa melonjak. Sementara kita tidak bisa menaikan harga. Itu pernah zaman covid harga ikan melonjak tinggi pas Lebaran hampir saya tidak mendapatkan untung jadi yang penting permintaan ada, anak-anak dapat gaji. Kita dapat untung tapi tidak sesuai target. Yang penting usaha jalan permintaan pasar terpenuhi," ujarnya.

Usaha kerupuk ikan tenggiri di Pati Lor, Kabupaten Pati, Jumat (21/3/2025). (Foto : Dian Utoro Aji/detikJateng).Usaha kerupuk ikan tenggiri di Pati Lor, Kabupaten Pati, Jumat (21/3/2025). (Foto : Dian Utoro Aji/detikJateng). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Tidak hanya itu, untuk menunjang kelangsungan usahanya itu Andi manfaatkan kredit usaha rakyat dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Menurutnya adanya program KUR itu membantu usaha perumahan seperti dirinya.

"Kalau seperti saya pasti KUR, alhamdulillah sekarang sudah selesai," terang dia.

Dikutip dari laman resmi BRI, program KUR BRI adalah program pembiayaan yang diberikan kepada UMKM untuk meningkatkan usaha. Jenis KUR ini mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 100 juta.

Adapun syarat mengajukan KUR BRI mulai memiliki NB atau surat keterangan usaha hingga memiliki kegiatan produktif.

Salah satu pembeli, Beni Ahmad mengaku sering membeli kerupuk ikan tenggiri milik usaha Andi. Sebab kerupuk itu rasanya enak. Selain itu harganya lebih murah.

"Di sini kerupuk ikan tenggiri rasanya enak, belum lagi murah harganya karena di sini jualnya grosir," ungkap dia.




(afn/apu)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikInet
detikFinance
Sepakbola
detikTravel
detikHot
detikFood
Wolipop
detikOto

Hide Ads