Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, melakukan penanaman padi serentak bersama Presiden Prabowo Subianto dan perwakilan 13 provinsi lainnya dalam rangka Gerakan Indonesia Menanam (Gerina). Penanaman padi serentak itu berlangsung secara daring hari ini.
Di Jateng, penanaman serentak berlangsung di sawah wilayah Kecamatan Trucuk, Klaten. Adapun Presiden Prabowo bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menanam padi di Sumatera Selatan.
Acara penanaman padi serentak di Klaten dihadiri Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo, Pangdam Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, bupati se eks karesidenan Solo, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Klaten. Mereka menggunakan mesin penanam padi secara bergantian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luthfi mengatakan, hari ini pihaknya menanam padi di lahan seluas 156 hektare.
"Hari ini akan kita tanam 156 hektare, tetapi target 250 ribu hektare bulan April terpenuhi," kata Luthfi saat ditemui di Kecamatan Trucuk seusai menanam padi serentak, Rabu (23/4/2025) siang.
![]() |
Luthfi menjelaskan, pemerintah pusat menargetkan produksi padi di Jateng pada 2025 mencapai 11 juta ton. Per hari ini, dia menyebutkan, angka produksi padi di Jateng sudah hampir mencapai 4,9 ton.
"Target dari pemerintah pusat, (produksi padi) Jawa Tengah adalah 11 juta ton (2025). Hari ini kita sudah hampir 4,9 juta ton. Mampu kita untuk melakukan itu," ujar Luthfi.
Untuk mencapai target tersebut, Luthfi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan para stakeholder.
"Untuk Jawa Tengah kita tidak bisa kerja sendiri. Oleh karena itu kita dengan seluruh stakeholder akan mengadakan kegiatan bersama, Pak Kapolda, Pak Pangdam, kemudian Bulog, kemudian di bawah pengawasan Dirjen Hilirisasi Kementerian Pertanian selalu melakukan koordinasi dengan kita," ucap Luthfi.
Luthfi menambahkan, Pemprov Jateng juga telah memetakan wilayah pertanian yang diprediksi bakal kekurangan air pasa musim kemarau.
"Kendala yang akan kita hadapi ke depan adalah musim kemarau. Kita sudah rakor bersama bupati dan walikota untuk melakukan pemetaan daerah-daerah yang kemungkinan menjadi lumbung pangan. Yang kekurangan air akan kita lakukan pemetaan bersama sehingga secara tidak langsung target itu bisa terpenuhi," terangnya.
(dil/afn)