·ÉËÙÖ±²¥

Gelombang tinggi melanda wilayah perairan Banyuwangi menuju Bali, tepatnya di Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. Terlihat, sejumlah kapal penyeberangan yang menuju ke Bali atau sebaliknya tampak berayun menerjang ombak saat berlayar pada Minggu (2/7/2023).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Banyuwangi memperkirakan, kondisi atmosfer cenderung tidak stabil. Di mana ada sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia sebelah selatan Banten. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triyono Hadi menerangkan, Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang terdampak fenomena tersebut. Kondisi atmosfer ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan hampir di 25 kecamatan yang ada.

"Jadi, ada perlambatan kecepatan angin atau kita sebut dengan konvergensi, di situ dia akan membentuk awan-awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati," jelas Anjar kepada detikJatim, Minggu (2/7/2023).

Selain itu, fenomena ini juga berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi hingga 4 meter. Gelombang tinggi dipicu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu selama periode sirkulasi siklonik ini. Sehingga, wisatawan, nelayan dan masyarakat pesisir diimbau untuk waspada.

"Kami imbau untuk wisatawan yang beraktivitas di pantai serta nelayan yang melaut harus mewaspadai dengan gelombang tinggi. Sebab, potensi tinggi gelombang bisa mencapai hingga 4 meter," tandasnya.