·ÉËÙÖ±²¥

Sederet Aksi Bunuh Diri Terjadi di Jatim Sepekan, Psikolog: Seperti Bom Waktu

Sederet Aksi Bunuh Diri Terjadi di Jatim Sepekan, Psikolog: Seperti Bom Waktu

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 16 Des 2023 13:53 WIB
Gedung Filkom UB, lokasi mantan mahasiswi UB bunuh diri melompat dari lantai 12
Gedung Filkom UB, lokasi mantan mahasiswi UB bunuh diri melompat dari lantai 12 (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Warga kembali dihebohkan dengan sederet aksi bunuh diri yang terjadi dalam sepekan ini di Jawa Timur. Bahkan, aksi bunuh diri ini dilakukan korban dengan cara yang beragam.

Belum usai kehebohan masyarakat saat mendengar kabar kasus bunuh diri guru SD di Malang bersama istri dan anaknya. Kemudian, warga kembali dikejutkan dengan aksi bunuh diri remaja di Kediri gegara terjerat pinjaman online (pinjol) game online. Belum selesai di situ, ada kasus mantan mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Malang yang lompat dari lantai 12 gedung Filkom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat, dalam sepekan, ada tiga aksi bunuh diri di Jatim. Di mana, dua aksi bunuh diri dilakukan oleh anak muda. Lantas, apa yang melatarbelakangi atau menjadi faktor mereka melakukan hal itu?

Praktisi Psikolog Klinis dan Forensik Surabaya, Riza Wahyuni SpSi MSi mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan pelaku melakukan aksi bunuh diri. Menurutnya, faktor atau penyebab yang melatarbelakangi sebenarnya bermula dari hal kecil, namun kian menumpuk dan menjadi 'bom waktu'.

ADVERTISEMENT

"Itu sebenarnya sudah kayak bom waktu karena sebenarnya mental health mereka sudah ada sejak remaja. Kenapa problemnya jadi masalah? Beberapa waktu lalu yang sudah saya lakukan identifikasi terkait mental health pada 20 remaja dengan melukai diri sendiri dan mereka menikmatinya," kata Riza saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (16/12/2023).

Riza menjelaskan, bagi para anak muda, sejumlah faktor itu tak hanya datang dari dirinya sendiri. Bisa berasal dari keluarga, lingkungan atau pergaulan, hingga tekanan dari tempat kerja sekalipun.

"Yang menjadi latar belakang adalah memiliki riwayat kekerasan, baik fisik maupun seksual masa lalu, lalu mengalami bully-ing atau perundungan dan mereka mencari perhatian, lalu kesalahan pengasuhan dan merasa keluarga bukan menjadi tempat yang nyaman untuk cerita dan bercengkrama," ujarnya.

Selain itu, Riza memastikan, perkembangan zaman dan teknologi juga memiliki andil di balik terjadinya bunuh diri para anak muda. Seperti halnya postingan di media sosial, yang menurutnya bisa menjadi inspirasi atau justru membuat tekanan kian bertambah.

"Kalau faktor ekonomi tidak krusial ya meski mereka tercukupi, tapi rasa aman dan nyaman. Lalu terkait penggunaan sosmed yang mengajarkan banyak hal sehingga yang tadinya permasalahan numpuk-numpuk semakin menjadi-jadi," tuturnya.

Ia meyakini, hal tersebut menjadi faktor kuat terjadinya aksi bunuh diri para anak muda. Bahkan, tak menutup kemungkinan juga terjadi di anak-anak maupun dewasa hingga lansia sekalipun.

Bagi seseorang yang sedang mengalami masalah pada mental, tak perlu khawatir atau takut untuk datang ke psikolog karena stigma masyarakat. Sebab, saat ini orang yang aware terhadap mentalnya dan datang ke psikolog jumlahnya meningkat.

"Upaya pencegahan yang bisa dilakukan, ketika masyarakat mengalami masalah tertentu, hubungan keluarga, permasalahan dengan anak, anak bermasalah dan apa pun bentuknya yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan takut datang ke profesional untuk konsultasi. Baik ke psikolog maupun psikiater. Bukan berarti datang ke profesional itu sakit jiwa. Ini untuk mengatasi atau mengetahui cara agar tetap stabil," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood
Sepakbola
detikOto
detikHealth
detikHot
detikInet
detikFinance
Sepakbola

Hide Ads