- Mengapa Kesehatan Mental Penting?
- Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental
- Cara Menjaga Kesehatan Mental di Kampus 1. Atur Waktu dengan Bijak 2. Prioritaskan Kesehatan Fisik 3. Berbicara dengan Orang Lain 4. Atur Harapan Diri Sendiri 5. Pilih Prioritas dan Kelola Waktu 6. Beristirahat dengan Tepat 7. Pahami Tanda-tanda Stres dan Depresi 8. Pelajari Teknik Manajemen Stres 9. Jaga Keseimbangan Sosial 10. Hindari Perbandingan Sosial 11. Manfaatkan Layanan Kesehatan Kampus 12. Cari Keseimbangan Akademis dan Kehidupan Pribadi
Masa perkuliahan adalah periode yang menyenangkan dan penuh warna. Masa-masa kuliah juga diisi dengan berbagai momen seru dan kegiatan tak terlupakan bersama teman maupun orang spesial.
Namun, di balik semua keseruan tersebut, mahasiswa juga sering kali dihadapkan dengan berbagai tekanan dan tantangan. Beban tugas yang menumpuk, tuntutan akademik yang tinggi, lingkungan yang tidak mendukung, dan masalah pergaulan dapat menjadi pemicu stres dan kecemasan.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental di lingkungan kampus agar proses perkuliahan berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu keberhasilan di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Kesehatan Mental Penting?
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mahasiswa dengan kesehatan mental yang baik akan lebih mampu berkonsentrasi, menjalin hubungan baik dengan mahasiswa lain hingga dosen, mengatasi tekanan, serta mencapai tujuan akademis dengan lebih baik.
Menurut laman Universitas Jenderal Ahmad Yani, kesehatan mental sangat penting untuk menunjang kehidupan akademis yang produktif. Dengan kesehatan mental yang terjaga, mahasiswa bisa belajar lebih fokus, memproses informasi lebih baik, dan menyelesaikan tugas akademis dengan lebih efektif.
Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan mental memiliki beberapa tanda yang wajib diketahui seluruh mahasiswa. Ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi terganggunya kesehatan mental. Dilansir dari laman Unitomo, beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Sering merasa sedih, cemas, atau gelisah
- Sulit berkonsentrasi dan fokus belajar
- Mudah marah dan tersinggung
- Menarik diri dari pergaulan dan aktivitas sosial
- Mengalami perubahan pola tidur dan makan
- Merasa tidak berharga dan putus asa
Jika tanda-tanda ini muncul, penting segera mengambil langkah untuk mengatasinya sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Jangan ragu untuk menceritakan masalah ini kepada orang terdekat, atau langsung berkonsultasi dengan tenaga medis.
Cara Menjaga Kesehatan Mental di Kampus
Menjaga kesehatan mental ketika berkuliah merupakan hal yang sangat penting. Dilansir dari laman Telkom University Surabaya, berikut beberapa tips yang dapat membantu mahasiswa menjaga kesehatan mental.
1. Atur Waktu dengan Bijak
Saat berkuliah, buat jadwal yang teratur untuk kegiatan kuliah, studi, istirahat, hingga rekreasi atau self reward. Hindari menumpuk tugas-tugas di waktu yang sama.
Pastikan memiliki waktu istirahat. Mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi tekanan dan memberikan keseimbangan antara tuntutan akademis dan waktu pribadi.
2. Prioritaskan Kesehatan Fisik
Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Pastikan juga untuk makan dengan sehat dan menjaga pola tidur yang baik. Kesehatan fisik yang terjaga berkontribusi besar terhadap kesehatan mental yang optimal.
3. Berbicara dengan Orang Lain
Jangan ragu membicarakan perasaan atau stres dengan teman, keluarga, atau konselor. Berbagi perasaan dengan mereka dapat membantu meringankan beban mental.
Mereka juga bisa memberikan perspektif berbeda. Terkadang, berbicara dengan orang yang berpengalaman dalam kesehatan mental juga memberikan solusi spesifik dan efektif.
4. Atur Harapan Diri Sendiri
Tetap realistis dalam menetapkan tujuan dan harapan untuk diri sendiri. Hindari mengejar kesempurnaan yang tidak realistis dan hargai pencapaian kecil.
Pahami batasan diri dan tetapkan tujuan yang dapat dicapai untuk mengurangi tekanan. Juga menghindari perasaan kegagalan yang tidak proporsional terhadap hasil sebenarnya.
5. Pilih Prioritas dan Kelola Waktu
Identifikasi tugas yang paling penting dan urutkan berdasarkan prioritas. Kelola waktu dengan baik untuk menghindari tekanan akademis yang berlebihan.
Prioritas yang jelas membuat mahasiswa dapat fokus pada tugas-tugas yang paling penting tanpa merasa overwhelmed. Gunakan alat bantu manajemen waktu seperti aplikasi kalender atau daftar tugas untuk membantu dalam proses ini.
6. Beristirahat dengan Tepat
Pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup antara sesi belajar. Jangan lupa untuk mengambil cuti singkat atau liburan jika merasa perlu.
Istirahat cukup dapat membantu memulihkan energi dan mengurangi stres. Aktivitas relaksasi seperti membaca buku, menonton film, atau sekadar berjalan-jalan dapat memberikan dorongan positif bagi kesehatan mental.
7. Pahami Tanda-tanda Stres dan Depresi
Kenali tanda-tanda stres dan depresi, seperti perubahan mood, kurangnya minat pada kegiatan yang biasa dinikmati, dan gangguan tidur. Jika dirasa perlu, carilah bantuan profesional.
Memahami tanda-tanda ini dan mencari bantuan yang tepat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental. Layanan konseling di kampus atau klinik psikologi dapat menjadi pilihan yang baik.
8. Pelajari Teknik Manajemen Stres
Amati dan terapkan teknik manajemen stres seperti meditasi, relaksasi otot, atau latihan pernapasan. Teknik-teknik ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi gejala stres.
Praktikkan teknik-teknik ini secara rutin untuk mendapatkan manfaat maksimal. Teknik manajemen stres seperti mindfulness atau yoga juga dapat membantu dalam menjaga keseimbangan emosional.
9. Jaga Keseimbangan Sosial
Tetap terlibat dalam aktivitas sosial dan pertahankan hubungan dengan teman-teman. Dukungan sosial dapat menjadi kunci untuk mengatasi tantangan akademis dan emosional.
Keterlibatan sosial yang positif dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Bergabung dengan kelompok atau komunitas yang sesuai minat dapat memberikan rasa keterhubungan dan dukungan tambahan.
10. Hindari Perbandingan Sosial
Hindari membandingkan diri sendiri dengan mahasiswa lain. Setiap orang memiliki perjalanan dan tantangan masing-masing. Fokus pada perkembangan pribadi tanpa membandingkan dengan orang lain dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri.
Media sosial seringkali menampilkan gambaran yang tidak sepenuhnya akurat tentang kehidupan orang lain. Jadi, penting untuk mengingat bahwa setiap orang memiliki kesulitan dan pencapaian yang berbeda.
11. Manfaatkan Layanan Kesehatan Kampus
Jika kampus menyediakan layanan kesehatan mental, manfaatkan fasilitas tersebut. Banyak kampus menawarkan layanan konseling atau dukungan kesehatan mental.
Jangan ragu memanfaatkan fasilitas ini untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan. Kampus sering kali menyediakan berbagai layanan, termasuk terapi individu, kelompok dukungan, dan workshop tentang manajemen stres.
12. Cari Keseimbangan Akademis dan Kehidupan Pribadi
Penting untuk menciptakan keseimbangan antara tuntutan akademis dan kehidupan pribadi. Berikan diri sendiri waktu untuk bersantai dan menikmati kegiatan di luar dunia akademis.
Keseimbangan ini penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan fisik. Cobalah menetapkan batas waktu untuk belajar dan menghabiskan waktu di luar kampus dengan kegiatan yang menyenangkan.
Artikel ini ditulis oleh Angely Rahma, peserta Magang Merdek Bersertifikat di detikcom.
(ihc/irb)