Warga Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, berbondong-bondong mendatangi mobil tangki BPBD. Sambil membawa jerigen dan timba, warga berlomba mengisi wadah dari tandon yang dipenuhi air bersih.
Petugas BPBD Lumajang membawa mobil tangki air berisi 5000 liter. Menurut warga, kekeringan ini terjadi sejak 6 bulan dampak musim kemarau. Ketersediaan air bersih warga yang sebelumnya diambil dari air hujan habis.
Warga pun kini hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau krisis air bersih ini sudah 6 bulan. Sekarang mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah karena cadangan air bersih sudah habis," ujar salah satu warga, Yanti kepada detikJatim di lokasi, Selasa (22/10/2024).
Dia mengaku meski sudah ada bantuan air bersih, namun warga harus menghemat air guna mencukupi kebutuhan air bersih mereka.
"Meski ada bantuan, tetap harus menghemat air bersih," tambahnya.
Baca juga: 17 Desa di Lumajang Alami Krisis Air Bersih |
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang Yudi Cahyono mengaku Desa Jenggrong menjadi satu dari 18 desa di 7 kecamatan Lumajang mengalami kekeringan.
Menurutnya, Pemkab Lumajang sudah menyalurkan air bersih di 217 titik sejak 3 bulan lalu. Setiap titiknya dilakukan penyaluran air bersih sebanyak 2 kali dalam sepekan.
"Untuk wilayah yang krisis air bersih ada 18 desa di 7 kecamatan. Untuk titiknya ada 217 yang kita lakukan dropping setiap seminggu 2 kali," ujar Yudi.
(dpe/fat)