·ÉËÙÖ±²¥

Penjelasan Dinas Peternakan soal 80 Kambing Mati Mendadak di Ponorogo

Penjelasan Dinas Peternakan soal 80 Kambing Mati Mendadak di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 04 Jan 2025 17:20 WIB
Kondisi kandang kambing yang kosong akibat kematian massal
Kondisi kandang kambing yang kosong akibat kematian massal (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kasus 80 ekor kambing di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo yang mati mendadak sejak Desember hingga Januari ini, juga menjadi sorotan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo.

Kabid Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (PKHP) Siti Barokah membenarkan kejadian tersebut. Meskipun, kematian massal itu, tidak sepenuhnya dipicu akibat virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Terkait yang beredar di media sosial ada kematian (kambing) yang mungkin harus dibedakan. Kematian karena PMK atau bukan," tutur Siti kepada wartawan, Sabtu (4/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti menambahkan, pihaknya menerima laporan sejak awal Desember 2024, ada banyak kematian terutama kambing. Namun, setelah diteliti, kematian tersebut bukan karena PMK, melainkan karena cuaca ekstrem.

"(Kematian) sebenarnya bukan PMK tapi karena cuaca ekstrem yang terjadi saat itu. Dan itu pengaruh dari pakan, karena pakan saat itu hujan. Tinggi kadar air di rumput atau pakan akhirnya terjadi bloat," terang Siti.

ADVERTISEMENT

Menurut Siti, bloat atau kembung rumen pada kambing merupakan gangguan pencernaan yang terjadi ketika kambing tidak dapat mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh rumen. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

"Karena timpahan rumen itu, isinya gas yang mendesak diafragma, paru-paru, kemudian jantung yang akhirnya mati karena tidak kuat semacam keracunan," jelas Siti.

Siti menambahkan, pelayuan pada pakan ternak memang dibutuhkan untuk mengurangi kadar air. Selain itu, kondisi lingkungan juga butuh sinar matahari untuk menjaga tingkat kelembaban.

"Di Pomahan itu ada 40 an ekor kambing yang dilaporkan," tandas Siti.

Sebelumnya, 80 ekor kambing di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo mati mendadak. Imbasnya peternak merugi hingga Rp 200 juta.

Ketua RT Desa Pomahan, Parno mengatakan, ada 80 ekor kambing di wilayahnya yang mati mendadak. Mulai bulan Desember hingga Januari ini.

"Penyebabnya (kematian kambing) tidak tahu. Mantri hewan dan dinas peternakan sudah ke sini, pemberian vitamin dan penyemprotan kandang," jelas Parno kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

Parno menambahkan, kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta. Kambing yang mati itu, tidak menunjukkan gejala. Hanya saja, sebelum mati, biasanya teriak-teriak kemudian roboh dan langsung mati.

"Tidak ada tanda-tanda, jadi kambing itu langsung mati mendadak, teriak, roboh langsung mati. Padahal makan seperti biasa dan tidak sakit. Rekomendasi dari dinas peternakan, agar berhati-hati dalam memilih pakan dan sudah dilakukan tapi masih menyebar," pungkas Parno.




(ihc/hil)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikInet
Wolipop
Sepakbola
detikNews
Sepakbola
detikHealth
detikHot
detikFood

Hide Ads