·ÉËÙÖ±²¥

80 Kambing di Desa Pomahan Ponorogo Mati Mendadak 2 Bulan Terakhir

80 Kambing di Desa Pomahan Ponorogo Mati Mendadak 2 Bulan Terakhir

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 03 Jan 2025 16:59 WIB
Kandang kambing milik Herniatun
Kandang kambing milik Herniatun (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Sebanyak 80 ekor kambing di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo mati mendadak. Imbasnya, peternak merugi hingga Rp 200 juta.

Ketua RT Desa Pomahan, Parno mengatakan, ada 80 ekor kambing di wilayahnya yang mati mendadak. Kematian kambing ini tercatat mulai bulan Desember hingga Januari.

"Penyebabnya (kematian kambing) tidak tahu. Mantri hewan dan dinas peternakan sudah ke sini, pemberian vitamin dan penyemprotan kandang," jelas Parno kepada wartawan, Jumat (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parno menambahkan, kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta. Kambing yang mati itu, tidak menunjukkan gejala. Hanya saja, sebelum mati, biasanya teriak-teriak kemudian roboh dan langsung mati.

"Tidak ada tanda-tanda, jadi kambing itu langsung mati mendadak, teriak, roboh langsung mati. Padahal makan seperti biasa dan tidak sakit. Rekomendasi dari dinas peternakan, agar berhati-hati dalam memilih pakan dan sudah dilakukan tapi masih menyebar," ungkap Parno.

ADVERTISEMENT

Salah satu peternak, Herniatun menambahkan, 16 ekor kambing miliknya mati mendadak dalam satu hari satu malam. Dimulai dari tengah malam, kambingnya mati satu persatu hingga malam hari.

"Dalam satu hari satu malam itu, kambing saya mati satu per satu, nggak ada gejala. Semua normal, makan masih mau. Tapi tiba-tiba tergeletak terus mati," imbuh Herniatun.

Bahkan, akibat kejadian itu, kandang Herniatun saat ini kondisinya masih kosong. Tidak ada tanda-tanda sisa kambing yang hidup.

"Saya saja mau masuk kandang kayak trauma, takut," kata Herniatun.

Hal senada juga diungkapkan oleh peternak lain, Pandi yang mengaku terpaksa menjual murah 3 ekor kambing miliknya seharga Rp 5 juta.

"Kambing saya awalnya 7, terus mati 2, mati lagi 2. Akhirnya yang 3 saya jual murah Rp 5 juta, karena saya takut kalau mati juga," pungkas Pandi.




(hil/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikInet
Wolipop
Sepakbola
detikNews
Sepakbola
detikHealth
detikHot
detikFood

Hide Ads