·ÉËÙÖ±²¥

Sedih! Puluhan Anak di Kota Batu Kena Diabetes

Sedih! Puluhan Anak di Kota Batu Kena Diabetes

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 04 Feb 2025 05:30 WIB
The device for measurement of quantity of sugar in blood.
Ilustrasi anak dengan diabetes. (Foto: Thinkstock)
Kota Batu -

Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat ada puluhan anak-anak di bawah usia 15 tahun menderita diabetes pada 2024. Data ini membuktikan penyakit diabetes tidak hanya diidap orang dewasa melainkan juga menyerang anak-anak.

Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati mengatakan bahwa selama 2024 ada 2.157 anak berusia di bawah 15 tahun yang menjalani screening. Hasilnya, ditemukan 50 anak yang dinyatakan mengalami diabetes.

"Sekarang anak-anak juga bisa terserang penyakit tersebut (diabetes). Dari screening yang dilakukan, saat ini ada 50 anak-anak yang mengidap diabetes di Kota Batu," terang dr Susan kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susan menjelaskan bahwa temuan kasus itu dibagi menjadi 2, yakni penderita diabetes dan pre-diabetes. Perbedaan dua kategori itu diukur dari kadar gula darah saat screening.

Anak yang didiagnosis diabetes memiliki kadar gula darah lebih dari 200 miligram per desiliter. Sedangkan anak yang didiagnosis pre-diabetes memiliki kadar gula darah antara 140-200 miligram per desiliter.

ADVERTISEMENT

"Ada 2 jenis diabetes anak. Yakni diabetes melitus tipe satu dan diabetes melitus tipe dua. Diabetes melitus tipe satu merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sel-sel penghasil insulin dan pankreas," terang dr Susan.

"Sedangkan diabetes melitus tipe dua itu penyakit yang membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Sehingga pankreas tidak bisa menghasilkan insulin yang cukup," imbuhnya.

Dia menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak bisa menderita diabetes. Mulai dari pola asupan makan, genetik, hingga pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi.

"Masyarakat perlu lebih waspada dengan ancaman penyakit diabetes. Karena tidak hanya menyerang orang dewasa saja," ujarnya.

Ciri-ciri anak yang mengidap diabetes di antaranya selalu merasa haus dan sering buang air kecil. Kemudian, berat badan anak tidak bertambah meski nafsu makan meningkat serta mudah merasa lelah meskipun cukup istirahat.

Susan menerangkan bahwa untuk mengatasi persoalan ini pihaknya menggalakkan beberapa program pencegahan kasus diabetes anak. Salah satunya gencar edukasi ke sekolah dan tempat umum melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Ia menambahkan bahwa diabetes anak dapat dicegah secara mandiri. Caranya dengan mengatur pola makan, berolahraga, menjaga berat badan, dan tidak stres. Tentu jika langkah-langkah ini dilakukan maka persoalan diabetes yang menghantui anak-anak bisa teratasi.

"Screening yang dilakukan pada anak 15 tahun ke bawah bertujuan agar diabetes terdeteksi sejak dini. Semakin dini terdeteksi, bisa segera mendapat tindakan dan lebih efektif melakukan pengobatan," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
detikTravel
Wolipop
detikInet
Sepakbola
detikFood
detikHot
detikFinance

Hide Ads