Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), serta anggaran renovasi 10 ribu lebih fasilitas pendidikan di Indonesia tidak termasuk efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 17,1 triliun untuk merenovasi 10.400 satuan pendidikan di Indonesia. Dana tersebut akan segera dicairkan setelah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
"Kami pada 2025 ini akan merenovasi 10 ribu 4 ratus satuan pendidikan di Indonesia dengan alokasi anggaran Rp 17,1 triliun, tidak termasuk yang diefisiensikan. Jadi, program BOS, PIP, termasuk renovasi ini tidak termasuk efisiensi. Jadi nanti kalau sudah dapat dicairkan, langsung dikelola secara swakelola dan menjadi bagian peningkatan kualitas pendidikan," kata Abdul Mu'ti usai meresmikan gedung baru SMP dan SMA Raudlatul Jannah di Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (8/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Mu'ti menjelaskan anggaran tersebut akan dikelola langsung masing-masing sekolah secara swadaya. Ini agar turut menggerakkan perekonomian di sekitar lingkungan sekolah.
Terkait mekanisme efisiensi atau pemotongan anggaran, pihaknya masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Kami belum bisa menyampaikan bagaimana mekanismenya secara detail nantinya," jelas Abdul Mu'ti.
Sebelumnya, pemerintah pusat mengkaji langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Namun, Abdul Mu'ti menegaskan bahwa anggaran untuk BOS, PIP, serta perbaikan fasilitas pendidikan tetap akan berjalan sesuai rencana.
(hil/fat)