·ÉËÙÖ±²¥

Remaja Surabaya Bikin Platform Peduli Masalah Kesehatan Mental Anak

Remaja Surabaya Bikin Platform Peduli Masalah Kesehatan Mental Anak

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 23 Feb 2025 05:05 WIB
Remaja Surabaya Buat Platform Peduli Masalah Kesehatan Mental Anak
Remaja Surabaya Bikin platform peduli kesehatan mental anak (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kasus kesehatan mental anak dan remaja terus meningkat di Indonesia. Remaja di Surabaya pun meluncurkan platform Instagram heroremaja.id untuk mencegah masalah mental pada remaja di Kota Pahlawan dari medsos.

Platform heroremaja.id ini diinisiasi remaja untuk remaja dengan menggandeng Yayasan PLATO dan Pemkot Surabaya, serta didukung UNICEF. Pada platform ini bagian dari respon atas maraknya remaja yang mengalami kesehatan mental akibat terlalu larut dalam bermain media sosial.

Berdasarkan data badan Pusat Statistik mengindikasikan 79.66 persen rumah tangga di Jatim memiliki akses internet. Sebanyak 90,7% usia anak menggunakan gawai untuk online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di media sosial, 41% anak menyembunyikan umur aslinya. Kondisi ini berdampak pada perubahan sosial, terutama dari sisi gaya hidup dan pola interaksi melalui komunikasi di ranah daring. Selain berbagai manfaat yang bisa dinikmati, terdapat juga risiko di dunia maya, khususnya pada anak dan remaja.

Kepala Program Perlindungan Anak UNICEF Milen Kidane mengatakan, perlunya fondasi kuat agar aman dan memastikan selamat di ruang digital. Pentinya pula peran orang tua dan anak dalam memasuki media sosial.

ADVERTISEMENT

"Butuh komitmen untuk bijak dan cerdas dalam ruang digital dan bermedia sosial, butuh dialog yang baik antara orang tua dan anak," kata Milen saT Launching platform heroremaja.id di Siola Surabaya, Sabtu (22/2/2025).

Remaja Surabaya Buat Platform Peduli Masalah Kesehatan Mental AnakRemaja Surabaya Bikin Platform Peduli Kesehatan Mental Anak/ Foto: Esti Widiyana/detikJatim

Menurutnya, terdapat ancaman kekerasan dan eksploitasi seksual terhadap anak di medsos atau Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA).

"Dalam beberapa tahun terakhir marak terjadi cyberbullyng, sexting, grooming, scams (penipuan) dan kejahatan online lainnya yang berdampak terhadap kesehatan mental anak dan remaja," ujarnya,

Milen menyebut, ada berbagai modus yang dilakukan orang dewasa untuk mengelabuhi anak sebagai korban kekerasan seksual secara online. Bahkan 56% anak tidak menceritakan insiden yang dialami kepada siapapun.

"Perlunya mendorong para pengguna internet dan media sosial khususnya anak untuk menikmati segala manfaatnya dan mengurangi berbagai risikonya melalui edukasi safe online atau internet aman," jelasnya.

Sementara Ketua Organisasi Pelajar Surabaya Safika mengatakan, anak-anak memahami banyak perubahan besar dalam bermedia sosial.

"Perkembangan zaman membuat anak-anak punya akun media sosial lebih dari satu. Untuk keamanan digital, termasuk juga lebih privasi," kata Safika.

Sementara Ketua Duta Insan Surabaya Rakha Zaki Trinaldy mengatakan, ruang pertemanan di media sosial bagi anak sangat penting. Oleh karena itu terdapat interaksi yang bisa dilakukan untuk bisa menambah pertemanan.

"Jadi penting untuk bisa aman dan nyaman dalam media sosial," ujarnya.

Direktur PLATO Foundation Dita Amalia menambahkan, platform dari remaja ini berperan membantu menanangai masalah mental pada remaja yang melapor ke Heroremaja.id. PLATO akan membuat konten berkaitan dengan kesehatan mental remaja.

"Ketika mereka punya masalah mereka enggak boleh self diagnose, tidak boleh tapi kita nanti kita akan bangun referral sistem untuk ke psikolog atau psikiater. PLATO juga sudah bekerjasama dengan Ikatan Psikologi Klinis (IPK) untuk menangani laporan-laporan yang masuk melalui platform heroremaja.id," pungkasnya.




(esw/fat)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikInet
detikHealth
detikNews
detikOto
detikFood
detikFinance
Sepakbola

Hide Ads