·ÉËÙÖ±²¥

Masjid ini Jadi Jujukan Favorit Buka Puasa Ratusan Mahasiswa Surabaya Timur

#RamadanJadiMudah by BSI

Masjid ini Jadi Jujukan Favorit Buka Puasa Ratusan Mahasiswa Surabaya Timur

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 07 Mar 2025 19:05 WIB
Masjid Al Madani
Mahasiswa tampak antre pembagian takjil di Masjid Al Madani (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Sore itu, Masjid Al Madani di komplek perumahan Pakuwon City Surabaya ramai dengan para jemaah. Tidak hanya warga sekitar, tapi justru jemaah yang hadir didominasi oleh mahasiswa dari kampus di wilayah Surabaya Timur.

DetikJatim datang langsung untuk melihat suasana di Masjid Al Madani jelang waktu berbuka puasa. Ratusan mahasiswa dengan pakaian rapi mulai berdatangan ke masjid.

Sebagian di antara mahasiswa yang telah datang kemudian tengah khusyuk mendengarkan kajian di dalam masjid sembari menunggu adzan Maghrib. Sebagian mahasiswa berkumpul di teras masjid untuk bersilaturahmi dengan temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sembari para mahasiswa mendengarkan kajian dan menunggu azan Maghrib, para pengurus Masjid Al Madani yang tergabung dalam Komunitas Muslim Pakuwon City (KMPC) menyiapkan ratusan paket takjil dan makanan untuk jemaah berbuka puasa.

Masjid Al MadaniAntrean tertib pembagian takjil di Masjid Al Madani (Foto: Faiq Azmi)

Makanan yang disiapkan oleh pengurus KMPC berasal dari sumbangan warga yang tinggal di komplek perumahan Pakuwon City. Sumbangan itu ada yang berupa nasi kotak, hingga uang untuk dibelanjakan oleh pengurus sebagai takjil jemaah.

ADVERTISEMENT

Tepat pukul 17.50 WIB, azan Maghrib berkumandang di Masjid Madani, yang menandakan waktu berbuka puasa untuk warga Surabaya dan sekitarnya. Ratusan mahasiswa berbondong-bondong mengambil takjil terlebih dahulu.

Di Masjid Madani, setelah adzan Maghrib, jemaah akan memakan takjil terlebih dahulu untuk berbuka puasa. Kemudian, ratusan mahasiswa itu langsung menunaikan ibadah Salat Magrib.

Usai salat Magrib, ratusan mahasiswa mulai antre untuk menukar kupon dengan makanan berbuka puasa. Nasi kotak yang dibagikan ke ratusan mahasiswa ini bukan sembarang nasi kotak, namun merupakan makanan yang memiliki standar baik.

Sekretaris KMPC Dody Irawan mengatakan makanan yang dibagikan ke jemaah setidaknya harus layak makan dan punya standar bagus.

"Jadi kami juga cek makanan yang diberikan oleh warga agar kualitasnya terjamin. Jadi bukan asal nasi dengan lauk seadanya, tapi minimal ada lauk daging ayam dengan sayur, syukur-syukur dilengkapi oleh buah," kata Dody.

Ucapan Dody terbukti, nasi kotak yang dibagikan ke mahasiswa tampak dikemas sangat baik dan isi menunya juga memuaskan yakni nasi daging rendang dengan sayur plus buah.

Usai mengantre, ratusan mahasiswa langsung melahap habis menu buka puasa dengan memakannya di area teras masjid. Para mahasiswa sangat senang berbuka di Masjid Al Madani, selain makanannya enak, sekarang pengurus masjid juga memberikan kajian.

Salah satu mahasiswa bernama Nisa mengatakan buka di Masjid Madani tidak hanya sekedar berbuka puasa, tapi juga menambah ilmu dengan mengikuti kajian.

"Seru sih tadi di awal ada ceramah, jadi nggak ngganggur-nganggur amat. Terus ada beberapa yang ngaji habis gitu buka bersama bareng, terus salat dan zikirnya bareng," katanya.

Nisa yang berkuliah di ITS ini mengaku sudah dua kali edisi Ramadan berkunjung ke Masjid Madani bersama teman-temannya.

"Ini sudah kedua kali untuk Ramadan ini. Kalau tahun lalu rutin, jadi sudah dua tahun ini setiap bulan ramadhan menyempatkan ke Masjid Madani," ujar Nisa

Sementara Talita, mahasiswa semester 4 ITS ini mengapresiasi panitia Masjid Al Madani yang konsisten membagikan paket takjil dan buka puasa ke jemaah.

"Meskipun yang datang ratusan, tapi di sini sangat terstruktur dan rapi. Kita datang kemudian dikasih kupon, baru kemudian menukar kupon, jadi tertib para mahasiswa meskipun ada ratusan mahasiswa," kata Talita.

Setiap tahun di bulan Ramadan, jemaah Masjid Al Madani terus bertambah. Dari awalnya Masjid Al Madani menyiapkan 200-300 paket takjil dan makanan berbuka pada tahun 2014 lalu, kini Masjid Al Madani menyiapkan 600-700 takjil dan makanan berbuka. Terkadang, jumlah tersebut masih kurang sehingga panitia menyiapkan alternatif makanan instan pop mie sebagai ganti jika nasi kotak habis.

Ketua KMPC, Dr Reli Yanuar mengatakan Masjid Al Madani sudah konsisten membagikan paket takjil dan makanan buka puasa sejak tahun 2014.

"Alhamdulillah sudah sejak 2014, semakin lama semakin banyak yang hadir di sini untuk bersilaturrahmi dan berbuka puasa bersama dan saling sharing," kata Reli.

Reli mengatakan dalam momen Ramadan tahun ini, Masjid Al Madani juga memberikan kajian kepada mahasiswa, dengan mendatangkan ustaz yang relevan dengan permasalahan hidup mahasiswa.

"Tahun ini menjelang buka puasa kita adakan tauziyah, kajian dengan ustad yang bisa menyelami jiwa mahasiswa. Jadi harapannya ke sini tidak hanya buka puasa tapi dapat ilmu agama," terangnya.

Wakil Ketua KMPC, Totok mengatakan di hari Senin-Jumat, mahasiswa atau jemaah yang datang bisa mencapai 700 orang. Ketika weekend jumlahnya mulai menurun.

"Ini rata-rata mahasiswa di sekitaran sini. Kalau hari Senin sampai Jumat mahasiswa yang hadir sekitar 500-700 orang. Ketika weekend turun jadi 400 an karena weekend mahasiwa libur dan menjelang 10 hari Ramadan juga turun karena mahasiswa pada mudik," jelasnya.

"Selain mahasiswa juga ada teman-teman dari ojek online (ojol). Kami juga berbagi ke masjid-masjid sekitar yang membutuhkan nasi kotak untuk berbuka puasa. Insyaallah Masjid Al Madani ke depan semakin baik dan memberi layanan lebih baik lagi ke masyarakat," tandas Totok.




(faa/iwd)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikNews
Wolipop
detikTravel
detikHot
detikFinance
Sepakbola
Sepakbola
detikHealth

Hide Ads