Malam penuh kemuliaan itu datang sekali dalam setahun, membawa keberkahan yang lebih baik dari seribu bulan. Allah mengabadikan keutamaannya dalam Surah Al-Qadr, menegaskan bahwa pada malam tersebut, Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Ribuan malaikat turun membawa ketentraman, dan hingga fajar menyingsing, malam itu dipenuhi dengan kedamaian. Apa sebenarnya makna dari malam Lailatul Qadar? Mengapa ia memiliki keutamaan yang begitu tinggi? Tafsir Surah Al-Qadr ayat 1-5 memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Baca juga: Makna Lailatul Qadar dan Keistimewaannya |
Tafsir Surah Al-Qadr
Surah Al-Qadr mengungkap keistimewaan malam Lailatul Qadar, malam turunnya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam surah ini, Allah SWT menegaskan bahwa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan, penuh keberkahan dan limpahan rahmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para malaikat turun membawa ketentraman hingga terbit fajar, menjadikannya malam yang dinanti oleh umat Islam. Apa makna sebenarnya dari kemuliaan malam ini? Bagaimana tafsir mengenai keutamaannya? Berikut tafsir surah Al-Qadr ayat 1-5 dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online.
Ayat 1
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
Arab Latin: Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr.
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar.
Tafsir Wajiz: Al-Qur'an adalah kitab suci yang mulia. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, atau menurunkannya secara sekaligus dari Lau Maf ke Baitul Izzah di langit dunia, pada malam Qadar, malam kemuliaan dan keagungan.
Ayat 2
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢
Arab latin: Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr.
Artinya: Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?
Tafsir Wajiz: Dan tahukah kamu, wahai Nabi Muhammad SAW, apakah malam kemuliaan dan keagungan itu? Ungkapan Lailatul Qadar baru disebut Al-Qur'an dalam ayat pertama surah ini, sehingga Allah SWT perlu menjelaskan artinya dan menggugah perhatian Nabi SAW tentangnya.
Ayat 3
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
Arab Latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr.
Artinya: Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
Tafsir Wajiz: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan tanpa malam Qadar di dalamnya. Ibadah pada malam itu mempunyai nilai yang sangat tinggi di mata Allah SWT, lebih tinggi daripada ibadah selama seribu bulan.
Ayat 4
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤
Arab Latin: Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr.
Artinya: Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Tafsir Wajiz: Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh, yakni Jibril, dari langit ke bumi dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan makhluk yang telah ditentukan-Nya di Lauh Mahfuz untuk satu tahun mendatang, seperti umur, rezeki, kematian, dan sebagainya. Inilah yang membuat malam itu begitu mulia.
Ayat 5
سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
Arab Latin: Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr.
Artinya: Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.
Tafsir Wajiz: Sejahteralah malam itu sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Pada malam itu Allah SWT hanya menentukan keselamatan dan kesejahteraan bagi makhluknya. Para malaikat juga turun secara bergelombang sambil membawa rahmat, kebaikan, salam, dan berkah dari Allah SWT. Pada malam itu pula, tiap kali berjumpa dengan orang beriman, para malaikat pasti mengucapkan salam kepadanya.
Surah Al-Qadr mengajarkan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan, lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Al-Qur'an diturunkan, malaikat turun ke bumi, dan segala bentuk kedamaian menyelimuti dunia hingga fajar menyingsing. Umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah, doa, dan amalan baik untuk meraih keberkahan.
(hil/irb)