Jenazah pendaki asal Jember yang jatuh di Gunung Saeng akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi berlangsung sekitar 12 jam.
Lamanya proses evakuasi jenazah warga Bangsalsari, Jember tersebut karena medannya memang sangat terjal dan berisiko tinggi.
"Alhamdulillah, perjuangan panjang ini akhirnya tuntas, setelah jenazah korban dapat dievakuasi turun," ungkap Komandan Tim Basarnas Surabaya, Nur Hadi, dikonfirmasi di lokasi, Minggu (4/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, medan di Gunung Saeng tersebut memang sangat ekstrem. Sehingga proses evakuasi jenazah survivor memerlukan teknik dan peralatan tersendiri.
"Jenazah sempat tertahan selama 4 hari di titik ditemukan. Karena sulitnya medan. Pun beberapa kendala lain, di antaranya cuaca yang sering berubah," pungkas Nur Hadi.
Pantauan di lapangan, proses evakuasi dimulai sejak sekitar pukul 05.00 WIB. Pergerakan tim langsung dikomandani oleh Basarnas.
Setelah melakukan assessment selama beberapa saat, tim SAR lantas bergerak untuk turun ke titik jenazah yang tertahan di lokasi tertahan selama 4 hari tersebut.
Jenazah pendaki bernama Fahrul Hidayatullah alias Baim (18) kemudian dimasukkan ke kantong jenazah. Selanjutnya diangkat bibir atau punggungan menggunakan metode tactical ascender.
Jenazah baru sampai perkampungan yakni Desa Sumber Waru, Binakal sekitar pukul 17.00 kemudian langsung dimasukkan ke mobil ambulan untuk dievakuasi ke RS Bhayangkara Bondowoso.
Untuk diketahui, seorang pendaki Gunung Saeng terjatuh ke jurang sedalam 150 meter, Kamis (1/5/2025). Korban baru ditemukan oleh Tim SAR, Jumat (4/5/2025).
(ihc/abq)