·ÉËÙÖ±²¥

Prosesi dan Urutan Upacara Adat Yadnya Kasada, Ini Tujuannya

Prosesi dan Urutan Upacara Adat Yadnya Kasada, Ini Tujuannya

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Kamis, 20 Jun 2024 08:00 WIB
Ritual Yadnya Kasada Bromo
Upacara kasada (Foto file: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup selama 4 hari karena ada ritual Yadnya Kasada yang dilakukan oleh warga suku Tengger. Simak prosesi, urutan upacara, dan tujuan upacaranya berikut ini.

Penutupan kawasan wisata ini diumumkan melalui Surat Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan Nomor 03/POP/06/2024 tanggal 4 Juni 2024 mengenai Upacara Ritual Yadnya Kasada dan Surat Edaran Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Nomor 404/E/PHDI-KAB/VI/2024.

Dalam keterangan tertulis tersebut, dijelaskan bahwa Gunung Bromo akan ditutup mulai Jumat, 21 Juni 2024 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB. Penutupan ini bertujuan untuk pelaksanaan ritual Yadnya Kasada, serta untuk pembersihan dan pemulihan kawasan wisata Bromo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Prosesi dan Urutan Yadnya Kasada

Sebelum sampai di rangkaian prosesi Yadnya Kasada, penting untuk mengetahui tiga lokasi utama yang digunakan terlebih dahulu. Namun, perlu diingat bahwa yang boleh mengikuti upacara ini hanyalah masyarakat Tengger, oleh karena itu kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup.

Lokasi pertama adalah Rumah Dukun Adat, tempat dukun pandita mempersiapkan segala keperluan upacara. Kedua adalah Pura Luhur Poten atau lautan pasir (segoro wedi), lokasi utama prosesi berlangsung. Ketiga adalah Kawah Gunung Bromo, tempat inti upacara di mana sesaji akan dilemparkan.

ADVERTISEMENT

Prosesi dimulai dengan persiapan warga Tengger membuat Ongkek, yaitu kumpulan hasil bumi dan ternak yang disusun rapi untuk persembahan. Selanjutnya, di Rumah Dukun Adat, dilakukan upacara pembacaan mantra sekaligus pengujian dan pelantikan dukun pandita yang baru.

Setelah upacara ini, warga membawa Ongkek menuju Pura Luhur Poten, sekitar delapan kilometer dari lokasi persiapan. Sesampainya di Pura, dukun pandita kembali membacakan mantra keselamatan.

Setelah itu, Ongkek dilemparkan ke Kawah Gunung Bromo secara bergantian diiringi musik gamelan tradisional. Upacara ini diakhiri dengan pertunjukan tari kolosal Roro Anteng Jaka Seger yang dapat disaksikan oleh masyarakat umum.


Adapun rincian tahapan penting yang harus dilaksanakan saat upacara Yadnya Kasada berlangsung, yakni:

1. Puja Purkawa
2. Manggala upacara
3. Ngulat umat
4. Tri Sandya
5. Muspa
6. Pembagian Bija
7. Diksa Widhi
8. Penyerahan sesaji di kawah Bromo

Makna dan Tujuan Yadnya Kasada

Yadnya Kasada adalah salah satu ritual adat penting bagi masyarakat Tengger yang merupakan bentuk rasa syukur dan bakti kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur. Ritual ini tidak hanya berisi rangkaian doa untuk memohon keberkahan dan kemakmuran, tetapi juga untuk meminta keselamatan dan perlindungan dari malapetaka.

Upacara Yadnya Kasada melibatkan upacara sesembahan atau pemberian sesajen kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur. Upacara ini dilaksanakan untuk menghormati Roro Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Jaka Seger (Putra Seorang Brahmana) yang diyakini sebagai cikal bakal suku Tengger.

Selain itu, sesajen ini juga untuk memperingati pengorbanan Raden Kusuma, putra bungsu dari Jaka Seger dan Roro Anteng, yang menjadi bagian penting dari sejarah dan tradisi masyarakat Tengger. Diketahui bahwa Kusuma merupakan anak ke-25 dari pasangan tersebut, yang mengorbankan dirinya agar masyarakat Tengger yang ditinggalkan dapat hidup dengan damai.


Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Sepakbola
detikNews
detikSport
detikFood
detikInet
detikOto
detikFinance
detikHealth

Hide Ads