Bulan muharram adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT. Ada keutamaaan dan anjuran saat bulan muharram untuk umat Islam. Salah satunya melakukan puasa Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
10 Muharram atau Hari Asyura merupakan hari bersejarah. Beberapa riwayat dari ulama disebutkan, banyak peristiwa penting terjadi di hari itu pada masa yang lalu.
Peristiwa Penting Itu Antara Lain:
1. Nabi Adam As bertaubat kepada Allah SWT
Pada 10 Muharram, sebuah riwayat menyebutkan bahwa Allah menerima taubat Nabi Adam atas dosa-dosanya. Nabi Adam terusir dari surga karena memakan buah terlarang, yakni Khuldi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat melanggar perintah Allah, Nabi Adam diturunkan ke bumi di tempat terpisah dari Hawa.
Sebelum hingga sesudah diturunkan ke bumi, Nabi Adam tidak hentinya menyampaikan permohonan tobat, yang diterima oleh Allah pada bulan Muharram
2. Kapal Nabi Nuh Berlabuh Selamat di Bukit Zuhdi
Kapal Nabi Nuh di Bukit Zuhdi berlabuh dengan selamat, saat dilanda banjir dahsyat.
Kisah Nabi Nuh dan banjir yang menimpa kaumnya terjadi sekitar 5000-an tahun lalu.
Saat itu, banyak kaumnya yang tidak beriman kepada Allah dan justru menyembah berhala. Mereka juga menghina Nabi Nuh beserta pengikutnya.
3. Nabi Ibrahim Selamat dari Siksa Raja Namrud
Salah satu usaha yang dilakukan Nabi Ibrahim menyebarkan agama tauhid yang diyakininya adalah menghancurkan berhala yang disembah Raja Namrud dan rakyatnya.
Raja Namrud memerintahkan menangkap Nabi Ibrahim setelah menemukan patung-patung berhala hancur. Raja Namrud murka dan memerintahkan Nabi Ibrahim dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup.
Dengan perlindungan Allah SWT, Nabi Ibrahim tidak terbakar ataupun merasakan panasnya kobaran api, bahkan api yang membakarnya terasa sejuk.
4. Nabi Yusuf Dibebaskan dari Penjara Mesir
Nabi Yusuf terkenal akan wajahnya yang rupawan dan kerap memukau kaum hawa.
Suatu ketika, Nabi Yusuf dijebloskan ke penjara akibat fitnah Zulaikha.
Nabi Yusuf bebas dari penjara Mesir pada Hari Asyura atau pada 10 Muharram.
5. Nabi Yunus Selamat Keluar dari Perut Ikan Hiu
Nabi Yunus terjun ke laut setelah merasa bahwa kapal yang ditumpangi tidak bergerak.
Nabi Yunus menceburkan diri ke laut dan setelah itu datang ikan besar yang langsung melahapnya.
Pada Hari Asyura atau 10 Muharram, Nabi Yunus berhasil keluar dari perut ikan yang melahapnya.
6. Nabi Ayyub Disembuhkan Allah dari Penyakitnya yang Menjijikkan
Nabi Ayyub pernah mendapat ujian dari Allah SWT berupa penyakit kulit yang menimbulkan bau tidak sedap.
Penyakit yang menjijikkan tersebut menyerang Nabi Ayyub dalam waktu sangat lama. Hingga banyak orang meninggalkan Nabi Ayyub
Pada bulan Muharram, Allah memberikan balasan atas kesabaran Nabi Ayyub yang luar biasa, dengan menyembuhkan penyakitnya.
7. Nabi Musa dan Umatnya Bani Israil Selamat dari Pengejaran Fir'aun
Pada Hari Asyura atau 10 Muharram, Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan Allah SWT dari kejaran pasukan Fir'aun.
Al-Qur'an menceritakan bahwa atas izin Allah, Laut Merah tersibak sehingga Nabi Musa dan umatnya bisa menyeberang.
Setelah Nabi Musa dan umatnya melintas, Fir'aun dan pasukannya yang masih mengejar, tenggelam di Laut Merah.
8. Nabi Yaqub Disembuhkan dari Kebutaan
Nabi Yaqub kehilangan Nabi Yusuf putranya SEHINGGA membuatnya sempat kehilangan penglihatan. sAAT mengetahui Nabi Yusuf masih hidup, Nabi Yaqub luar biasa senang.
Peristiwa ini terjadi saat Nabi Yaqub dan Nabi Yusuf bertemu kembali di bulan Muharram. Setelah diusap baju Nabi Yusuf, Nabi Yaqub sembuh dari kebutaannya.
9. Nabi Isa Diangkat Allah SWT ke Langit
Allah SWT mengangkat Nabi Isa saat orang-orang Yahudi akan menangkapnya. Sebagai gantinya, Allah menyerupakan Yudas dengan wajah Nabi Isa.
Sehingga dia yang dibunuh dan disalib orang Yahudi. Yudas Iskariot diketahui sebagai murid Nabi Isa yang berkhianat.
Sementara dilansir dari media NUonline menyebut ada beberapa peristiwa lain terjadi pada hari ke-10 Muharram.
Sayyidah Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wassalam menyatakan bahwa hari Asyura adalah hari orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah juga ikut mengerjakannya.
Setelah berhijrah ke Madinah, Nabi terus mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar berpuasa juga.
Setelah diwajibkan puasa dalam bulan Ramadhan, Nabi SAW. menetapkan:
مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ
"Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)
Ibnu Abbas seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur'an meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:
هُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
"Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah". Nabi bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910)
Abu Musa al-Asy'ari mengatakan:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَتَتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوهُ أَنْتُمْ
"Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda: "Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu." (H.R. Bukhari, No: 1866; Muslim, No: 1912)
Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari Asyura merupakan hari bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa. Kita hendaknya menyambut hari itu dengan banyak mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. Kita menyambutnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah, agar senantiasa berada dalam bimbingannya, yaitu dengan jalan:
Pertama, mengerjakan puasa sunnah pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram. Keutamaan puasa pada hari ini diantaranya disebutkan dalam hadits Nabi:
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, No: 1977)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah menjelaskan:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
"Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram." (HR. Nasa'i, No: 1614)
Kedua, mengerjakan puasa Tasu'a atau puasa sunnah hari ke-9 di bulan Muharram. Mengenai puasa ini Ibnu Abbas meriwayatkan:
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه مسلم وأبو داود)
"Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda : "Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan". kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah SAW wafat". (H.R. Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089).
Untuk itu melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasu'a atau tanggal 9 di bulan Muharram. Kita disunnahkan berpuasa selama 2 hari, yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram.
Ketiga, memperbanyak sedekah. Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.
Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
"Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya." (HR Baihaqi, No: 3795)
Dengan memperingati Hari Asyura, umat Islam bisa mengambil pelajaran dari perjuangan para Nabi dan Rasul terdahulu. Misi mereka pada dasarnya adalah sama menegakkan aqidah Islamiyah, meyakini ke-Esaan Allah subhanahu wata'ala yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Peristiwa masa lalu merupakan cermin umat Islam berusaha memisahkan kebenaran dan kebathilan, memisahkan yang baik dan buruk. Semua peristiwa dan kejadian-kejadian yang ada dalam alam semesta ini pelajaran yang bermanfaat bagi orang-orang yang mempergunakan akalnya.
Pergantian siang dan malam, pergantian musim dan pada segala sesuatu dialam ini terdapat tanda, bahwa sesungguhnya Allah itu adalah Maha Esa dan Maha Kuasa.
(irb/fat)