Aksi Ivan Sugiamto memaksa siswa SMAK Gloria 2 Surabaya bersujud meminta maaf sambil menggonggong ternyata terjadi dua kali. Awalnya, kejadian itu dilakukan di lingkungan luar sekolah.
Namun, karena peristiwa itu menarik perhatian publik, kejadian diulang kembali dan dipindahkan di satu ruangan dalam sekolah.
"Pertama kali kejadian bersujud dan menggonggong itu dilakukan di lingkungan sekolah dan tidak ada yang melerai kecuali security dan ayah korban," kata kuasa hukum korban, Reifon Cristabella kepada wartawan, Jumat, (15/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ayah korban dan security berusaha melerai, Ivan tidak memberikan izin. Tak berselang lama, kejadian itu kembali diulang di tempat yang berbeda.
"Dipindahkan di dalam satu ruangan di dalam sekolah (kejadian bersujud dan menggonggong). Pada saat dipindahkan, sangat disayangkan, kejadian yang saya sebutkan di depan, berlutut dan menggonggong terulang kembali," jelas Bella.
Sang Ibu yang melihat anaknya bersujud dan menggonggong pun pingsan hingga sempat kehilangan napas. Ibu korban akhirnya dilarikan ke RS Mitra Keluarga untuk mendapatkan perawatan.
"Ibu korban memutuskan untuk rawat jalan, jadi tidak menginap di rumah sakit. Karena pada saat itu, kondisi di rumah sedang sepi tidak ada siapapun," pungkas Bella.
(abq/iwd)