Alif Faeyza Al Fatih, remaja yang kena tembak akibat mancing ikan tanpa izin masih dalam perawatan di RSU Muslimat Ponorogo. Usai menjalani operasi pada Selasa (11/3/2025) untuk mengeluarkan peluru, kini kondisi Alif mulai stabil.
Kabid Pelayanan Medis RS Muslimat dr Agitya Dwi mengatakan kondisi Alif stabil dan sudah bisa berjalan. Hanya saja masih butuh perawatan untuk bekas lukanya.
"Saat datang ke IGD kondisi sadar, hanya ada luka tembak di lengan kiri. Langsung operasi malam itu, saat ini kondisinya bagus," terang Agitya kepada wartawan, Kamis (13/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agitya menambahkan, berdasarkan hasil rontgen, peluru tidak mengenai tulang, namun hanya mengenai lengan kiri korban. Meski begitu, korban tetap merasa kesakitan akibat luka tembak dari senapan angin tersebut.
"Hasil rontgen, peluru tidak mengenai tulang. Namun, mengenai lengan kiri korban, tidak dalam lukanya," imbuh Agitya.
Sementara, Kapolsek Siman AKP Nanang Budianto menerangkan, pelaku Sumanto mendapatkan senapan angin dari adiknya. Ia meminjam senapan angin tersebut untuk menghalau burung.
"Kami amankan barang bukti ada satu unit senapan angin merek Sharp Innova kaliber 4,5 mm warna hitam, satu kaleng mimis senapan angin kaliber 4,5 mm, dan satu buah joran pancing warna putih," terang Nanang.
Saat ini, pelaku sudah diamankan bersama barang bukti. Pengakuan pelaku, ia menembak korban karena kesal kolam ikannya dipancing tanpa izin.
"Pelaku sudah kami amankan dan dibawa ke Mapolres Ponorogo untuk penyelidikan lebih lanjut," tambah Nanang.
Sebelumnya, warga Desa Madusari, Kecamatan Siman, dihebohkan dengan penembakan yang dilakukan Sumanto kepada Alif. Sumanto mengaku kesal lantaran kolam ikan lelenya dipancing anak-anak tanpa izin. Padahal ikan lelenya hendak dijual.
Penembakan terjadi saat Sumanto, mengetahui Alif dan empat orang temannya memancing ikan lele di kolamnya pada Selasa (11/3/2025) sore. Sumanto yang tengah membawa senapan angin pun mengarahkan tembakan ke korban. Alhasil lengan kiri korban terkena tembakan.
Selasa malam, korban dibawa ke RSU Muslimat untuk dilakukan operasi mengeluarkan peluru. Beruntung, peluru tidak mengenai tulang korban. Saat ini setelah operasi, korban sudah sadar dan bisa berjalan kembali. Tinggal masa pemulihan di RSU Muslimat sebelum dibawa pulang ke rumah.
(irb/hil)