·ÉËÙÖ±²¥

Heboh Aksi Getok Harga Pedagang di Wisata Payung Kota Batu

Heboh Aksi Getok Harga Pedagang di Wisata Payung Kota Batu

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 16 Apr 2025 12:05 WIB
wisata payung kota batu
Wisata payung Kota Batu (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Seorang oknum pedagang di kawasan Wisata Payung, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, dilaporkan mematok tarif tidak wajar kepada pengunjung. Informasi tersebut dibenarkan oleh Ketua Paguyuban Warung Wisata Payung, Endrik Andika.

Endrik mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya menerima laporan dari seorang pengunjung yang merasa dirugikan saat makan di salah satu warung di zona Payung 3. Seperti diketahui, kawasan wisata Payung terbagi menjadi tiga zona.

"Jadi awalnya pengunjung datang ke warung tersebut dan meminta menu. Saat itu menunya tidak ada harganya. Mereka pun memesan satu porsi omelet, satu porsi roti bakar dan dua gelas STMJ," kata Endrik, Rabu (16/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung tersebut, lanjut Endrik, kemudian dikenakan tarif yang jauh di atas harga normal.

"Saat membayar, pengunjung dikenakan harga Rp 30 ribu untuk satu porsi omelet, Rp 20 ribu untuk satu porsi roti bakar dan Rp 50 ribu untuk dua porsi STMJ. Harga ini sangat tidak wajar dibandingkan harga warung lain," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Endrik, harga rata-rata makanan dan minuman di kawasan Wisata Payung masih cukup terjangkau.

"Untuk STMJ seharga Rp 12 ribu per porsi, kemudian roti bakar dan omelet berkisar antara Rp 10-12 ribu per porsi," jelasnya.

Usai menerima laporan tersebut, paguyuban langsung menelusuri dan menemukan bahwa insiden itu terjadi di warung yang berada di Payung 3, tepatnya di kafe Moro Seneng.

"Kita juga menemukan bahwa di dalam menunya tidak dicantumkan harga," ujarnya.

Tak hanya itu, Endrik menyebutkan bahwa praktik serupa ternyata sudah berulang kali terjadi dan dilakukan oleh oknum yang sama.

"Dari 64 pedagang di wisata Payung, ada 3 oknum yang sering melakukan getok harga," ungkapnya.

Ia pun menyayangkan tindakan tersebut karena berpotensi merusak citra seluruh pedagang di kawasan tersebut.

"Ini sangat merugikan pedagang lain. Mengingat banyak pedagang lain itu sampai banting harga murah dan memberikan kualitas pelayanan yang baik agar pengunjung bisa nyaman dan kembali lagi," tandas Endrik.




(hil/fat)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFinance
detikFood
Wolipop
detikOto
Sepakbola
detikTravel
detikNews
detikInet

Hide Ads