Warga dan pedagang di Pasar Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digegerkan dengan meninggalnya seorang penjahit di dalam kompleks pasar tersebut hari ini. Korban dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah mengeluhkan sakit.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada sekitar pukul 12.30 WIB. Adapun identitas korban yaitu Jenjem Nuryowati (68), yang dikenal sebagai tukang jahit di salah satu kios di Pasar Wates, Kulon Progo.
"Iya benar, untuk korban merupakan penjahit di salah satu kios jahit di Pasar Wates," ungkap Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, saat dimintai konfirmasi wartawan sore ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novi mengatakan peristiwa ini bermula ketika korban yang sedang menjahit pakaian tiba-tiba mengeluhkan sakit. Korban kemudian minta tolong rekannya untuk memijat korban dengan harapan sakitnya bisa segera pulih.
"Saat itu korban memanggil saksi satu untuk memijat badannya karena merasa tidak enak badan dan setelah itu korban mengatakan akan istirahat dengan posisi di meja mesin jahit. Saksi satu lalu mencoba mengangkat korban, tapi posisi korban sudah tidak sadar sehingga jatuh dipelukannya," terang Novi.
Mendapati korban pingsan, rekanya lalu meminta tolong pedagang lain di Pasar Wates sehingga membuat suasana saat itu menjadi riuh. Tak lama, petugas kesehatan didatangkan untuk mengecek tubuh korban, tapi ternyata korban tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
"Saat dilakukan pengecekan oleh tenaga kesehatan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Oleh karena itu korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Wates. Kemudian melaporkan ke Polsek Wates guna tindak lanjut," ujar Novi.
Novi mengatakan hasil pemeriksaan oleh Polsek Wates dan tim medis dari Dinas Kesehatan Kulon Progo tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Adapun dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa korban mengidap penyakit jantung dan hipertensi.
"Dari pihak keluarga mengatakan korban punya riwayat Jantung dan Hipertensi. Obat yang diminum Amlodipin. Informasinya sudah periksa ke RSUD Wates kemarin dan rencana mau kontrol lagi tanggal 30 Mei 2024," terangnya.
Karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan, jasad korban telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Respons Roy Suryo Dilaporkan Jokowi hingga Relawan
Klarifikasi Bibit Terlapor Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Bantul
Duduk Perkara Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah Versi BPN