Mengerjakan puasa adalah amalan yang dicintai Allah SWT, termasuk pada bulan Rajab. Tentunya, sebelum berpuasa, seseorang mesti berniat terlebih dahulu. Jadi, bagaimana lafal niat puasa Rajab? Berikut ini penjelasannya.
Dikutip dari buku 20 Faedah Terkait Bulan Rajab tulisan Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid yang diterjemahkan Rusdy Qasim, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
ุฅูููู ุงูุฒููู ูุงูู ููุฏู ุงุณูุชูุฏูุงุฑู ููููููุฆูุชููู ููููู ู ุฎููููู ุงูููููู ุงูุณููู ูููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ุงูุณููููุฉู ุงุซูููุง ุนูุดูุฑู ุดูููุฑูุงุ ู ูููููุง ุฃูุฑูุจูุนูุฉู ุญูุฑูู ูุ ุซูููุงุซู ู ูุชูููุงููููุงุชู : ุฐูู ุงูููุนูุฏูุฉูุ ููุฐูู ุงูุญูุฌููุฉูุ ููุงููู ูุญูุฑููู ูุ ููุฑูุฌูุจู ู ูุถูุฑู ุงูููุฐูู ุจููููู ุฌูู ูุงุฏูู ููุดูุนูุจูุงูู
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya zaman (tahun) ini telah berputar sesuai dengan aslinya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan keempat adalah Rajab yang diagungkan kabilah Mudar yang berada di antara bulan Jumadal Akhir dan Syaban." (HR Bukhari no 3197 dan Muslim no 1679)
Karena termasuk bulan haram alias mulia sebagaimana juga Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharam, detikers dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada Rajab. Nah, salah satu amalan populer Rajab adalah puasa. Begini niat-hukumnya yang perlu detikers ketahui terlebih dahulu.
Niat Puasa Rajab
Dikutip dari NU Online, lafal niat puasa Rajab lengkap Arab, Latin, dan artinya adalah:
ููููููุชู ุตูููู ู ุดูููุฑู ุฑูุฌูุจู ุณููููุฉู ูููููฐูู ุชูุนูุงููู
Arab Latin: Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillรขhi ta'รขlรข.
Artinya: "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta'รขlรข."
Berbicara mengenai niat, hal yang perlu detikers pertimbangkan adalah perlu tidaknya pelafalan atau cukup dalam hati saja. Pasalnya, sebagian ulama mengatakan niat cukup dalam hati, sedangkan lainnya menyatakan hukumnya sunnah untuk mengucapkan.
Mengutip buku Catatan Fikih Puasa Sunnah karya Hari Ahadi, berikut ini pendapat dari Imam Nawawi:
ููุง ููุตูุญู ุงูุตููููู ู ุฅููููุง ุจูุงูููููููุฉูุ ููู ูุญููููููุง ุงููููููุจู. ููููุง ููุดูุชูุฑูุทู ุงููููุทููู ุจูููุง ุฎูููุงูู
Artinya: "Tidak sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Tempat niat di dalam hati, tidak dipersyaratkan untuk dilafalkan, tanpa ada khilaf (perselisihan) dalam masalah ini." (Raudhah ath-Thalibin, II/350)
Dikutip dari NU Online, pendapat yang menyatakan hukumnya sunnah untuk mengucapkan niat di antaranya tertera dalam kitab I'anatu Thalibin:
ุงูููุงุช ุจุง ูููุจ ููุง ูุดุชุฑุท ุงูุชููุธ ุจูุง ุจู ููุฏุจ
Artinya: "Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan." (Sayid Bakri, I'anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221)
Jadwal Puasa Rajab
Diambil dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, Ibnu Abbas pernah berkata,
"Nabi berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya.' Lalu, beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya.'"
Mengenai waktunya, ada yang berpendapat dengan berlandaskan hadits berikut ini:
"Barang siapa berpuasa tanggal 1, 2, dan 3 Rajab, maka ia akan mendapatkan keridhaan dan kemuliaan dari Allah SWT. Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas, ia menyampaikan, 'Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan." (HR. Abu Muhammad al-Khalali)
Sebagai informasi, berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama, 1 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada 1 Januari 2025. Dengan demikian, bila mengacu pada waktu dalam hadits di atas, jadwal puasa Rajab adalah:
- Rabu, 1 Januari 2025/1 Rajab 1446 H
- Kamis, 2 Januari 2025/2 Rajab 1446 H
- Jumat, 3 Januari 2025/3 Rajab 1446 H
Kembali dilihat dari NU Online, detikers juga bisa mengerjakan puasa Rajab pada hari-hari yang punya keutamaan, seperti Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qamariah). Puasa Rajab ini juga bisa dikerjakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak. Wallahu a'lam.
Hadits tentang Puasa Rajab
Bagaimana jika mengkhususkan puasa karena Rajab saja? Sejatinya, hadits mengenai anjuran berpuasa selama bulan haram tidak dikhususkan untuk Rajab saja, melainkan juga tiga bulan mulia lain. Hadits tersebut berbunyi:
ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู
Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud dan yang lainnya)
Dari sini, dapat diketahui bahwasanya memang ada anjuran untuk berpuasa pada bulan haram, namun tidak terkhusus pada Rajab saja. Hal ini sesuai dengan perilaku Umar bin Khattab yang pernah melarang manusia melakukan puasa Rajab.
Umar bin Khattab memukul telapak tangan orang-orang tersebut di bulan Rajab sampai mereka meletakkan tangannya di piring. Kemudian, Umar berkata,
"Makanlah karena sesungguhnya ini adalah sebuah bulan yang dahulu pernah diagungkan oleh orang jahiliah." (HR Ibnu Abi Syaibah nomor 9851)
Maksud larangan Umar dalam hadits di atas adalah melarang seseorang mengkhususkan puasa Rajab dengan meyakini adanya pahala-pahala tertentu. Bukankah ada hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Rajab?
Diambil dari buku Keagungan Bulan Rajab oleh Abu Ghozie as-Sundawie, Ibnu Hajar asy-Syafii memberikan penjelasan:
ููู ู ููุฑูุฏู ููู ููุถููู ุดูููุฑู ุฑูุฌูุจู ููููุง ููู ุตูููุงู ููู ููููุง ููู ุตูููุงู ุดูููุกู ู ููููู ู ูุนููููููุ ููููุง ููู ููููุงู ู ููููููุฉู ู ูุฎูุตููุตูุฉู ูููููู ุญูุฏูููุซู ุตูุญููุญู ููุตูููุญู ููููุญูุฌููุฉู
Artinya: "Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus." (Tabyinul 'Ajab halaman 11)
Juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,
"Terkhusus puasa di bulan Rajab, semua haditsnya lemah, bahkan palsu. Para ahli ilmu tidak pernah berpegang dengannya, juga bukan kategori hadits lemah yang diriwayatkan dalam fada'il (keutamaan beramal), bahkan seluruhnya merupakan hadits palsu lagi dusta." (Majmu' al-Fatawa 25/290)
Akhir kata, detikers boleh-boleh saja berpuasa pada Rajab dengan keyakinan karena Rajab termasuk bulan haram bersama 3 bulan lain. Tentunya, dengan tidak berpuasa sebulan penuh sebagaimana riwayat Ibnu Abbas di atas.
Selain puasa Rajab, detikers juga dapat melanjutkan puasa rutin yang sudah biasa dikerjakan, seperti Ayyamul bidh, Senin-Kamis, maupun Dawud. Wallahu a'lam bish-shawab.
Keutamaan Bulan Rajab
Sebagai bulan haram atau bulan mulia, apa keutamaan Rajab dibanding bulan-bulan lainnya? Pertama, berbuat zalim atau dosa di bulan-bulan haram lebih buruk dibandingkan bulan lainnya. Qatadah berkata terkait urusan ini:
"Sesungguhnya berbuat zalim di bulan-bulan suci lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat zalim di dalam bulan lainnya, walaupun suatu kezaliman apapun bentuknya merupakan dosa besar, akan tetapi Allah mengagungkan suatu perkara sesuai dengan kehendaknya." (Tafsir al-Tabari 14/238 dan Tafsir Ibnu Katsir 4/148)
Kedua, tak hanya urusan dosa saja, berbuat amal kebaikan selama Rajab Insya Allah juga akan diganjar kebaikan yang agung. Disadur dari NU Jawa Timur, Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas'ud al-Baghawi menerangkan:
ุงูุนูู ููู ุงูุตููุงููุญู ุฃูุนูุธูู ู ุฃูุฌูุฑูุง ููู ุงููุฃูุดูููุฑู ุงููุญูุฑูู ูุ ููุงูุธููููู ู ููููููููู ุฃูุนูุธูู ู ู ููู ุงูุธููููู ู ููููู ูุง ุณูููุงููููู
Artinya: "Amal salih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya." (Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an)
Demikian pembahasan mengenai niat puasa Rajab dan seluk-beluknya sebagai panduan bagi detikers jelang masuknya Rajab 2025. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk dalam beramal. Aamiin.
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Dipolisikan Jokowi, Roy Suryo: Kami Akan Bongkar Habis Skripsi-Ijazah Palsu
Respons Roy Suryo Dilaporkan Jokowi hingga Relawan
Momen Gatot Nurmantyo Murka ke Hercules: Kau Itu Preman Pakai Pakaian Ormas