Seorang pelajar berusia 18 tahun, Naela Nazwa unjuk keberanian di tengah aksi buruh. Ia memerankan sosok buruh perempuan dalam drama teatrikal yang digelar saat May Day di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (1/5/2025).
Ia merupakan siswi kelas 12 di salah satu SMK di Kota Palangka Raya. Ia begitu ekspresif dan sangat menjiwai ketika menampilkan teatrikal berjudul 'Elegi Negeri yang Dikhianati'. Ia memerankan sosok buruh perempuan yang berupaya melawan ketidakadilan.
"Melalui peran ini aku pengen merepresentasikan kenyataan pahit yang dialami banyak buruh perempuan di Indonesia yaitu rentan, terpinggirkan, dan sering kali kehilangan nyawa dalam perjuangan menuntut hak. Kisah tragis Marsinah dan Gijik jadi inspirasi utama dalam penampilanku dan temen-temen yang ikut aksi teatrikal ini," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, monolog teatrikal yang diperankan Naela ditulis seorang mahasiswa bernama Glenn dengan sedikit potongan sajak dari puisi Negeri yang Terluka karya Saut Situmorang. Lalu ada Doni yang berperan sebagai bos Naela. Verdi sebagai tentara, serta Naela sebagai buruh perempuan.
"Bagi aku sih aksi ini bukan sekadar pertunjukan, tapi juga bentuk pernyataan bahwa suara kaum tertindas tidak akan pernah benar-benar hilang," imbuhnya.
"Aku berharap peringatan May Day bisa menjadi ruang belajar dan perlawanan, terutama bagi generasi muda agar lebih peduli terhadap isu-isu ketenagakerjaan dan keadilan sosial, karena tidak menutup kemungkinan kita menjadi buruh itu sendiri kelak," tegasnya.
![]() |
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai pelajar kelas akhir, ia aktif di beberapa komunitas sosial. Seperti Aliansi Pelajar, Aksi Kamisan, dan Sekolah Rakyat Kalteng. Usianya yang tergolong masih muda tak menghalanginya untuk aktif dalam berbagai gerakan sosial, utamanya pada isu-isu pendidikan.
"Ketertarikanku pada dunia aktivisme tuh bermula sejak aku duduk di bangku kelas 10, setelah membaca novel-novel perjuangan karyanya Leila S. Chudori. Sejak itu aku seperti tertampar menyadari situasi negara terasa kacau. Aku merasa sebagai pemuda memiliki tanggung jawab untuk turut menyuarakan atau mengambil aksi saat terjadi penindasan atau ketidaksesuaian," pungkasnya.
Aksi May Day 2025 di Kalteng digelar di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga sore hari.
![]() |
(sun/des)