·ÉËÙÖ±²¥

Sinopsis:

Tiap anggota keluarga punya kepribadian berbeda dengan berbagai pendapatnya. Hal tersebut bikin keluarga saling melengkapi, meski bisa juga jadi pemisah.

Basma merupakan film yang digarap dan dibintangi Fatima AlBanawi, tayang di Netflix. Film dari Arab Saudi yang gak banyak pilihannya di layanan streaming itu.

Ceritanya dimulai ketika Basma baru balik dari Los Angeles buat melanjutkan pendidikan. Pandemi COVID-19 membuatnya gak bisa terbang ke Jeddah selama satu tahun. Tapi ketika kembali, dia menemukan kehidupan keluarganya berubah secara gak terduga.

Review Basma:

Basma yang dijemput kakak laki-lakinya senang luar biasa saat keluar dari bandara Jeddah. Di rumah, dia berjumpa dengan dua keponakannya yang sudah menunggu. Terlebih itu adalah momen Idul Fitri.

Tapi Basma gak menemukan ayahnya. Beberapa bulan yang lalu, ibu Basma menceraikan ayahnya. Keluarga gak memberi tahu keputusan itu karena khawatir bakal memengaruhi fokus pada kehidupannya di luar negeri.

Ayahnya punya beberapa masalah kesehatan mental. Namun, dia menolak minum obat, yang justru menyulitkan orang lain buat tinggal bersamanya.

Basma tahu ibunya sudah lama bergulat dengan masalah itu. Tapi gak pernah menyangka hal tersebut mengarah pada perceraian.

Basma kemudian memilih keluar dari rumah, memilih buat tinggal bersama sang ayah. Dari situ juga semua tertuang, tentang cinta, masa lalu dan kesehatan mental yang bikin ayahnya kadang meledak-ledak. Tapi Basma gak keberatan sama sekali menghabiskan waktu bersama ayahnya yang bersifat keras.

Fatima AlBanawi dengan rapi membangun berbagai sisi karakter Basma. Selain Basma, karakter ayahnya juga ditulis dengan kepekaan, ngasih wawasan tentang jiwanya. Kondisinya gak didefinisikan, hanya mengekspresikan sisi kepribadiannya yang rumit.

Kadang dia tenang, sabar, pengertian, dan penuh kebijaksanaan. Tapi banyak juga terlihat sifat-sifat yang gak menyenangkan.

Sangat penting buat menyoroti penggambaran film tentang masalah kesehatan mental dan beragam cara individu mengatasinya. Film ini dengan jelas menggambarkan keyakinan dan perjuangan seseorang, ketika dihadapkan dengan sosok yang menderita tantangan kesehatan mental.

Film ini punya motivasi yang jelas, ceritanya pun berkembang dengan menarik. Tapi ada cukup banyak karakter lain yang kurang jelas. Eksekusi film ini terasa bolong-bolong, karena kurangnya elaborasi tentang asal-usul cerita. Hasilnya jadi terkesan melompat-lompat.

Dari sisi sinematografi, kehidupan di Jeddah juga tervisualkan dengan menarik. Kamu bakal menangkap esensi dari kota Jeddah, yang semarak berbanding terbalik dengan perjuangan pribadi Basuma.