Gal Gadot Terima Hollywood Walk of Fame Dibayangi Unjuk Rasa

Gal Gadot mendukung total Israel dalam perang yang berlangsung di sana. Itu juga yang jadi alasan munculnya pengunjuk rasa pro-Israel dan pro-Palestina dalam upacara disematkannya Hollywood Walk of Fame buat Gal Gadot.
Presentasi Walk of Fame yang terbuka mengundang sekitar dua lusin pengunjuk rasa dari kedua belah pihak dengan spanduk-spanduk pro dan kontra.
Baca juga: |
Dalam video yang dibagikan oleh Variety, mereka juga meneriakkan berbagai kalimat protesnya. "Shame on you Gal Gadot."
Kedua pihak bahkan sampai terlibat bentrok, LAPD pun turun tangan memborgol beberapa orang sebagai pengendalian massa. Gal Gadot sendiri jauh dari bahaya, dia terus melanjutkan acaranya, berpose di samping penghargaan terbarunya, dan menerima pujian dari sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins dan lawan mainnya di Fast and Furious, Vin Diesel.
Gal Gadot sebelumnya juga menjelaskan, sebagai seorang Israel, dia punya alasan buat mendukung negaranya.
"Ada tantangan bagi orang-orang untuk berbicara di media sosial karena ada begitu banyak kebencian yang terjadi dan begitu banyak orang yang marah mencari suatu tujuan," ungkapnya kepada Variety.
Gal Gadot juga mengaku sudah tak bicara politik sampai 7 Oktober 2023. Sebab, menurutnya gak ada yang peduli tentang opininya.
"Siapa yang peduli dengan selebritas yang berbicara tentang politik? Saya seorang seniman. Saya ingin menghibur orang. Saya ingin membawa harapan dan menjadi mercusuar cahaya setiap kali saya mengatakan sesuatu tentang dunia," ungkapnya.
"Tapi pada 7 Oktober, ketika orang-orang diculik dari rumah mereka, dari tempat tidur mereka, pria, wanita, anak-anak, orang tua, penyintas Holocaust, mengalami kengerian atas apa yang terjadi hari itu, saya tidak bisa diam."
Baca juga: Apa Saja yang Ada di Oscar 2025? |
Gal Gadot yang merupakan ibu tiga anak itu mengaku terkejut dengan begitu besarnya kebencian terhadap negaranya. Terlebih menurutnya, banyak orang yang gak tahu detail.
"Dengan seberapa banyak orang yang mengira mereka tahu padahal sebenarnya gak tahu, dan juga oleh betapa media gak adil berkali-kali. Jadi saya harus angkat bicara," ungkapnya.
(nu2/dar)