Fix, Thunderbolts* Film Marvel Paling Relatable!

Thunderbolts* dimulai dengan sangat gelap. Bahkan kegelapan sudah terasa sejak logo Marvel Studios muncul di awal film. Ingat dong kalau warna logo ini selalu menyala diikuti dengan musik khas yang menggelegar? Tapi di Thunderbolts* gak kayak gitu.
Pilihan kreatifnya tepat sih. Apalagi ketika warna merah di logo Marvel Studios itu pelan-pelan berubah hitam. Ketika cerita berjalan dan menyaksikan Thunderbolts* sampai habis, kamu akan dibuat makin mengerti.
Warna hitam di Thunderbolts* merepresentasikan kerentanan jiwa dan emosi para karakter utamanya. Pilihan warna hitamnya pun gak yang totally dark, tapi masih ada nuansa abu-abu dikit. Seolah mau bilang kalau gak semua orang itu pure evil karena pasti ada alasan kenapa dia milih buat jadi jahat.
Di Thunderbolts*, masa lalu Yelena Belova (Florence Pugh) dan Robert Reynolds/Bob (Lewis Pullman) dikuliti sampai habis. Bersamaan dengan cerita Yelena dan Bob, masa lalu satu per satu karakter lain seperti Ava (Hannah John-Kamen) dan John walker (Wyatt Russel) juga ditampilkan.
Cerita masa lalu ini ngasih penonton sebuah benang merah kenapa akhirnya mereka mau kerja sama.
![]() |
Masa lalu para karakter berisi trauma yang masih gak bisa dilepaskan. Ngekor terus seperti bayangan gelap ke mana pun mereka melangkah.
Trauma kayak gini bisa banget ngundang kehampaan dan bikin dunia terasa kelam. Mereka yang merasa hampa gak akan lagi punya semangat hidup.
Di situlah para karakter fiksi ini jadi relatable.
Karakter-karakter dalam film ini adalah kita sebagai manusia di kehidupan sehari-hari. Meski setiap hari kita bisa aja pasang muka senyum, tapi sebenarnya di kepala ada banyak hal menumpuk. Entah itu trauma, rasa sakit, penyesalan, atau perasaan gak berharga.
Sialnya, pikiran-pikiran negatif soal ini bisa random muncul berputar-putar seperti spiral, membawa kita yang ngerasain jadi makin terpuruk dan tertekan. Seperti terjebak dalam labirin yang gak berujung.
![]() |
Thunderbolts* seolah mau ngasih kita keyakinan akan selalu ada cahaya di ujung kegelapan ini. Syaratnya ada dua: menemukan support system dan kemauan untuk berjalan mengejar sumber cahaya.
Yelena dan Bob melihat harapan dalam diri satu sama lain. Bersama-sama, mereka berusaha menghadapi pahitnya masa lalu. Kemauan keras Yelena bikin John Walker, Ava, Alexei (David Harbour), hingga Bucky (Sebastian Stan) ikut jadi support system mereka.
Cerita Thunderbolts* yang gak fokus ke cerita ala superhero Marvel sebelumnya justru bikin film ini jadi gemilang. Film ini sekaligus pengin bilang, mungkin ada kalanya dunia gak butuh Avengers, hanya butuh manusia biasa yang bisa mengandalkan satu sama lain.
(aay/dar)