Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia melaporkan tingkat hunian atau okupansi ruang kantor di kawasan Centran Business District (CBD) stabil. Untuk beberapa jenis gedung tercatat ada peningkatan karena tren perpindahan ke gedung yang lebih baru.
"Secara umum di tahun 2024, rata-rata tingkat hunian untuk perkantoran di kawasan CBD masih terpantau stabil di angka 70%, namun tercatat bahwa tingkat hunian gedung Grade Premium mengalami peningkatan akibat tren flight-to-quality atau perpindahan menuju gedung yang lebih baru atau dengan kualitas yang lebih baik," kata Head of Research JLL, Yunus Karim seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Meskipun tidak ada penambahan kantor baru di 2024, tetapi keterisian ruang perkantoran Grade A di CBD secara tahunan terpantau meningkat sekitar 17% dibandingkan tahun lalu. Sementara di daerah non-CBD masih stabil di angka 71% pada akhir tahun 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Office Leasing Advisory JLL, Angela Wibawa menambahkan jika dilihat dari data transaksi pasar sepanjang tahun 2024, ruang kantor yang luasnya di bawah 1.000 meter persegi banyak peminatnya yakni sekitar 85 persen.
"Secara umum, harga sewa untuk gedung Grade A (termasuk Premium) di kawasan CBD mengalami kenaikan sebesar 1 persen pada triwulan keempat, melanjutkan tren positif dari triwulan sebelumnya, meskipun tetap mengalami tekanan sepanjang tahun 2024 sebesar -1,1 persen," ungkap Angela.
Ada pun penyebab okupansi ruang kantor meningkat di akhir 2024 dikarenakan semakin banyak kantor yang mengharuskan karyawan hadir di tempat, bukan online lagi. Faktor lainnya adalah ruang kantor tersebut siap digunakan dan harganya terjangkau.
"Kami juga mengamati bahwa tren yang terjadi menunjukkan beberapa perusahaan lebih mencari ruang perkantoran yang siap digunakan dengan harga yang tetap terjangkau," imbuh Angela.
Sektor yang paling banyak membutuhkan ruang kantor di area CBD adalah sektor e-commerce, teknologi, dan pertambangan. Sementara itu dari area non-CBD didominasi dari sektor konsultan, sektor farmasi, dan manufaktur.
(aqi/zlf)