Bagi kamu yang bosan dengan tampilan dinding yang mulus tetapi tidak ingin tambah biaya dengan pemasangan panel wall atau wallpaper, coba ubah dinding menjadi bertekstur dengan teknik kamprot.
Dinding kamprot saat ini banyak digunakan di rumah. Dengan teknik ini bisa membuat tampilan rumah tampak estetis.
Nah, sebelum mengetahui cara membuat dinding kamprot, sebaiknya detikers ketahui pengertian dinding kamprot terlebih dahulu. Berikut ini informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Dinding Kamprot
Mengutip buku Inspirasi Desain Rumah karya Yusuf Fathur dan Sulistyo Budi Wibowo pada Sabtu (23/3/2024), teknik kamprot adalah menampilkan tekstur kasar dan rustic yang dihasilkan dari buliran pasir yang menempel pada permukaannya.
Menurut Profesional Kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, Panggah Nuzhulrizky, teknik kamprot adalah memunculkan permukaan yang kasar tanpa harus diaci.
Dalam buku Inspirasi Desain Rumah disebutkan teknik kamprot ini lebih cocok digunakan pada dinding eksterior atau di luar rumah. Panggah juga menyatakan hal yang sama, menurutnya dinding kamprot ini kurang cocok di dalam rumah karena biasanya dinding dalam rumah dibuat rapi dan bersih. Sementara dinding kamprot kerap dibuat dengan mempertahankan warna aslinya yakni warna semen tanpa dicat.
"Kita bicara di dalam rumah, artinya semua harus rapi ya, rumah clean harus bersih gitu. Kalau yang punya rumah mau dengan tampilannya kasar dan kotor kayak gitu, kamprotan nggak masalah. Tapi sebenarnya nggak lazim gitu. Dinding kamprot itu biasanya di permukaan luar," kata Panggah saat dihubungi oleh detikProperti pada Jumat (22/3/2024).
Cara Pembuatan Dinding Kamprot
Panggah memberikan 3 tips saat membuat dinding kamprot yang baik dan bisa menempel dengan sempurna.
1. Pilih Material Bangunan yang Berkualitas
Bahan-bahan yang digunakan saat membuat dinding kamprot terdiri dari semen dan pasir. Namun, pasir yang digunakan khusus untuk dinding bukan yang biasanya dipakai pada pembuatan beton. Lalu pilih material yang kadar lumpurnya rendah.
"Karena kalau kadar lumpurnya tinggi, si pasir itu nanti nggak akan terlalu mengikat ke dalam dinding," jelas Panggah.
2. Menggunakan Penyaring Pasir dengan Jaring Diameter Kecil
Agar tampilan teksturnya alami, seragam, dan tidak ada yang berbeda ukurannya, disarankan pakai saringan kawat pasir.
"Jadi waktu pas dilempar ke dinding itu pakai kawat jadi kelihatan dindingnya rapi, senada semua butiran-butiran pasir dan semennya gitu," ujarnya.
3. Finishing
Apabila teksturnya sudah mengeras, dinding kamprot bisa dibiarkan dengan warna abu-abu seperti warna campuran semen dan pasir. Penyelesaian jenis ini cocok untuk model rumah industrial. Namun, jika ingin dicat dengan warna yang diinginkan bisa memakai cat tembok atau cat emulsi dengan menggunakan kuas biasa.
(aqi/abr)