ֱ

Pengertian Puasa Ramadhan, Dalil, Rukun dan Keutamaannya

Pengertian Puasa Ramadhan, Dalil, Rukun dan Keutamaannya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 11 Apr 2023 18:00 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with night sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708
Makassar -

Berpuasa di Bulan Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib bagi umat Muslim. Lantas apa pengertian puasa Ramadhan?

Dalam kalender Islam Hijriyah, bulan Ramadhan adalah bulan ke-sembilan. Bulan ini dianggap merupakan bulan suci dan bertabur pahala dan keberkahan.

Karena itu, selama satu bulan penuh ini umat Islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Selain itu, bulan ini juga diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, hingga bersedekah.

Agar lebih memahami seputar Puasa Ramadhan, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian puasa Ramadhan beserta dalil, rukun, tujuan dan keutamaannya dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Puasa Ramadhan

Melansir dari Jurnal Kemenag RI, pengertian puasa secara bahasa berasal dari kata "As-shaum" yang berarti menahan diri dari suatu perbuatan. Sedangkan menurut syara', As-shaum adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.

Dengan demikian, puasa disebut juga menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia serta perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Termasuk juga memasukkan benda konkrit ke dalam rongga tubuh seperti minum obat dan sejenisnya.

ADVERTISEMENT

Adapun puasa ramadhan berarti puasa yang dilakukan selama 30 hari pada bulan suci ramadhan. Puasa ini merupakan puasa wajib bagi umat Islam yang telah baligh, berakal dan tidak dalam keadaan haid dan nifas.

Macam-macam Puasa

Muslim PuasaMuslim Puasa Foto: Getty Images/iStockphoto/rudi_suardi

Jika ditinjau dari segi hukum Islam, ada tiga macam puasa yang biasa dilakukan. Yakni:

1. Puasa Wajib

Puasa wajib yakni puasa yang harus dilakukan setiap muslim dan tidak boleh ditinggalkan tanpa sebab yang jelas. Jika pun harus ditinggalkan, maka wajib hukumnya untuk diganti di lain hari.

Termasuk dalam puasa wajib ini adalah puasa ramadhan, puasa qadha, puasa nazar dan puasa kafarat.

2. Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang dikerjakan untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah SWT. Sementara jika ditinggalkan tidaklah berdosa.

Contohnya, puasa 6 hari di bulan syawal, puasa arafah, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya,

3. Puasa Haram

Puasa haram bermakna puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu. Contohnya berpuasa pada dua hari raya idulfitri dan iduladha, puasa pada hari tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 dzulhijjah).

Dalil Puasa Ramadhan

Sebagaimana disebutkan, bahwa puasa ramadhan termasuk ke dalam puasa wajib. Artinya, jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan berdosa dan wajib untuk diganti (qadha).

Adapun ketentuan dan dalil yang mewajibkan puasa di bulan ramadhan ini adalah sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah: 183.

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون

Artinya:

"wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa." (QS. Al Baqarah: 183).

Puasa ramadhan juga termasuk dalam salah satu rukun Islam yang lima. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

بُني الإِسلام على خمس: شهادة أن لا إِله إِلا الله وأنّ محمّداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإِيتاء الزكاة، والحجّ، وصوم رمضان

"Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan" (HR. Bukhari - Muslim).

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Ilustrasi PuasaIlustrasi Puasa Foto: Shutterstock

Sebelum melakukan puasa, seseorang harus memenuhi syarat wajib puasa. Syarat-syarat wajib tersebut adalah sebagai berikut:

1. Beragama Islam

Menurut syariat Islam, puasa hanya diwajibkan kepada orang-orang Islam. Sementara orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.

2. Baligh

Baligh artinya cukup umur. Bagi laki-laki baligh ditandai dengan sudah mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).

3. Kuat dan Mampu Berpuasa

Orang yang dalam keadaan sakit dan tidak mampu berpuasa, maka diperbolehkan untuk berbuka. Akan tetapi diwajibkan baginya mengganti (qadha) puasanya tersebut di hari-hari lain di luar bulan ramadhan.

4. Berakal

Orang gila, orang yang hilang akalnya karena pingsan ataupun mabuk maka tidak diwajibkan untuk melakukan puasa Ramadhan.

Syarat Sah Puasa

Selain syarat wajib, ada pula syarat sah puasa yang harus dipenuhi. Jika tidak, maka puasanya akan dianggap batal atau tidak sah.

1. Beragama Islam

Orang yang tidak beragama Islam tidak dihitung puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.

2. Mumayyiz

Mumayyiz adalah masa usia kurang lebih 7 tahun. Atau saat seseorang sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk.

3. Suci dari haid dan nifas

Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas maka tidak sah baginya untuk berpuasa.

4. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa

Tidak boleh berpuasa pada waktu-waktu yang dilarang oleh Allah SWT.

Rukun Puasa

Rukun puasa adalah syarat-syarat atau elemen penting yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk sah menjalankan ibadah puasa. Rukun puasa terdiri dari dua unsur, yaitu:

1. Niat

Niat adalah keinginan atau tekad untuk menjalankan ibadah puasa pada hari yang dimaksud. Niat ini harus diucapkan di dalam hati atau secara lisan pada malam sebelum puasa dimulai atau sebelum terbit fajar.

2. Menahan diri

Selama berpuasa, seorang muslim harus menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan seksual, dan lain-lain. Menahan diri ini harus dilakukan dari fajar hingga terbenam matahari.

Tujuan Puasa Ramadhan

hikmah puasahikmah puasa Foto: Getty Images/iStockphoto/Irina Kononova

Dilansir dari laman Universitas Islam An-Nur Lampung, tujuan utama dari ibadah puasa Ramadhan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa juga untuk menumbuhkan rasa taqwa serta meningkatkan kesadaran spiritual.

Selain itu, ibadah puasa Ramadhan juga memiliki tujuan-tujuan lainnya.

1. Mengajarkan rasa empati

Puasa Ramadan mengajarkan rasa empati kepada umat Muslim karena selama berpuasa, seseorang merasakan lapar dan haus seperti yang dialami oleh orang yang kurang beruntung atau yang hidup dalam kemiskinan. Dalam hal ini, puasa dapat menjadi pengalaman empati yang sangat berharga bagi umat Muslim.

2. Menumbuhkan rasa kemandirian

Puasa Ramadan juga dapat menumbuhkan rasa kemandirian dalam diri seseorang. Selama berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan kegiatan lain yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam hal ini, seseorang harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan diri sendiri untuk menjalankan puasa dengan baik.

3. Menjaga Kesehatan

Selain tujuan spiritual, puasa Ramadan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Puasa dapat membantu membersihkan tubuh dari racun dan memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Puasa juga dapat membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

4. Meningkatkan solidaritas sosial

Puasa Ramadan memiliki manfaat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan saling membantu di kalangan umat Islam. Selama bulan Ramadan, umat Islam sering kali mengadakan kegiatan berbagi makanan dan minuman dengan orang-orang yang kurang beruntung, sehingga terjalinlah rasa solidaritas dan kebersamaan yang kuat.

5. Meningkatkan kebersihan moral

Puasa Ramadan juga memiliki tujuan untuk membentuk karakter muslim yang lebih baik, seperti meningkatkan kesabaran, ketahanan, dan rasa empati terhadap sesama. Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam diharuskan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dilarang dalam agama seperti berbohong, mencuri, dan melakukan dosa lainnya.

Dengan menahan diri dari perilaku buruk, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan meningkatkan kebersihan moral.




(edr/alk)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
Sepakbola
detikInet
detikFinance
detikFood
detikNews
Wolipop
detikOto
Hide Ads