Yayasan Wakaf (YK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menunjuk Prof Sudirman Rahman sebagai Pelaksana tugas (Plt) Rektor UMI Makassar menggantikan Prof Basri Modding yang dinonaktifkan dari jabatannya. Belakangan, Basri yang merasa dikudeta dari jabatannya saling tuding dengan Sufirman terkait perkara itu.
Diketahui, SK penunjukan Sufirman sebagai Plt Rektor UMI Makassar diteken Selasa (10/10). Penonaktifan Basri buntut adanya temuan dugaan penyelewengan dana senilai Rp 28,5 miliar.
"(Temuan) Banyak hal, ada bangunan, ada, kami belum bisa mengungkapkan sekarang tapi ada memang sudah terbukti tim punya fakta yang mendapatkan," ucap Ketua YW-UMI Makassar Masrurah Mokhtar kepada wartawan, Selasa (10/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masrurah menjelaskan pemberhentian sementara Basri dari jabatannya untuk memperlancar tindak lanjut pemeriksaan atas temuan tersebut. Tim pencari fakta tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus itu.
"Kenapa, karena kita mau melakukan audit internal secara menyeluruh, secara total, secara bebas. Itulah sebabnya kita nonaktifkan," jelasnya.
Perkara ini ternyata membuat Basri meradang lantaran penonaktifannya dianggap tidak prosedural. Hal ini ditambah pernyataan Sufirman yang mempertegas dugaan keterlibatan Basri di balik temuan tersebut.
Sufirman Singgung Preman-Seret Istri Basri
Sufirman menegaskan penonaktifan Basri atas temuan dugaan penyelewengan dana Rp 28,5 miliar. Sufirman menyebut temuan tim audit tersebut sedianya sudah dikembalikan Basri ke yayasan.
"Ternyata dalam perkembangannya dari temuan-temuan yang disampaikan oleh pengawas yayasan wakaf ternyata sebesar Rp 28 miliar 581 juta sekian itu sudah dikembalikan oleh rektor melalui pimpinan proyek wakil rektor 1, Hanafi ke rekening yayasan wakaf," jelasnya.
Sufirman mengaku pemberhentian sementara Basri sebagai rektor oleh yayasan ini merupakan pilihan tepat. Dia berdalih langkah ini untuk menyelamatkan UMI Makassar.
"Dari aroma mark up, aroma korupsi berjamaah dalam pembangunan gedung, pengadaan sarana prasarana itu tugasnya yayasan bukan tugasnya rektor," tuturnya.
Sufirman turut menyeret nama istri Basri Modding, Amira Kallabe yang merupakan Ketua Majelis Taklim Ukhuwah UMI Makassar dalam perkara tersebut. Dia menuding Amira di balik kebijakan Basri yang suka main pecat pejabat kampus.
"Memang kepemimpinan Pak Basri dirasakan oleh aktivitas akademika itu tidak sesuai lagi dengan visi dan misi UMI, terutama itu main pecat-pecat. Banyak dipecat," beber Sufirman.
Baca juga: Panas Polemik 'Kudeta' Rektor UMI Makassar |
Salah satu contoh, Kasubag Keuangan Pascasarjana UMI Dr Ir Redes sempat dipanggil oleh yayasan wakaf untuk mengklarifikasi pengadaan videotron. Sufirman menyebut Redes memberikan jawaban yang saat itu yang tak sesuai keinginan Basri.
"Tetapi sesaat setelah memberi keterangan di yayasan, Pak Redes ditelepon oleh oleh istri Pak rektor itu, Amira (katanya), 'Kau yah mau tenggelamkan suamiku,' baru sudah itu dia tutup telepon. Jadi ini kan teror ya kalau (menurut) saya," ungkap Sufirman.
Dua hari setelah telepon itu, Redes dipecat sebagai Kasubag Keuangan Pascasarjana UMI Makassar. "Jadi ini kan seolah-olah Rektor bonekanya Amira, seolah-olah ya, kesannya seperti itu," sambungnya.
Sufirman juga mengungkap ada dugaan perlawanan setelah Basri dinonaktifkan. Sufirman menyebut adanya dugaan mobilisasi preman atas kebijakan YK UMI Makassar.
Sufirman awalnya menyinggung rencana Basri yang berencana menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) usai diberhentikan sementara. Dia menanggapi santai rencana Basri tersebut.
"Itu kan hak setiap warga negara yang dirugikan oleh sebuah keputusan pejabat publik itu untuk mengajukan gugatan. Saya kira itu lebih terhormat daripada memobilisasi, menyewa preman," ucap Sufirman.
Sufirman mengatakan sekelompok orang itu menduduki Menara UMI Makassar yang sebelumnya menjadi kantor Basri. Dia mengaku heran adanya upaya menguasai gedung rektorat kampus tersebut.
"Ini yang ada di Menara (UMI Makassar) sekarang ini lebih 200 orang ini, tidak ada mahasiswa biar satu, preman semua, dibayar. Ini kan bukan cara-cara orang terpelajar," tuturnya.
Simak penjelasan Basri Modding di halaman berikutnya.