Pemkot Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menduga kelangkaan pupuk terjadi imbas distributor yang menghambat distribusi ke kios-kios. Pihaknya mendesak PT Pupuk Indonesia agar distributor diganti.
"Kondisi minggu lalu itu tidak ada sama sekali pupuk. Saya juga selalu disorot terkait kelangkaan, tetapi kami tegaskan ini domain distributor dan kios," kata Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kota Parepare Wildana kepada detikSulsel, Jumat (14/3/2025).
Wildana menuding pihak distributor biang kerok kelangkaan pupuk. Pihak distributor yang tidak membawa barang ke kios sehingga petani sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang membuat langka ini (pupuk subsidi) karena distributor tidak membawa barang ke kios. Padahal sebagian kios sudah membayar misalnya sampai Rp 100 juta tetapi barang yang datang (stok pupuk subsidi yang disalurkan) cuman Rp 50 juta dan itu pun menunggu sampai 2 minggu," jelasnya.
"Ini distributor hanya satu dan ini dia mainkan. Kasihan yang kios karena itu mereka petani juga yang punya kios," tambahnya.
Pihak kios, kata Wildana, sebenarnya sudah berupaya untuk mempercepat pengadaan barang. Kios bahkan sudah menyetorkan uang sebelum barang datang.
"Padahal menurut aturan, idealnya nanti ada pupuk, baru (pihak kios) bayar. Tetapi karena mereka ingin barang cepat sampai mereka bayar," paparnya.
Dia mengaku juga terus mempertanyakan hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak distributor. Menurut Wildana, hasil rapat seharusnya memberikan dampak agar kelangkaan pupuk bisa teratasi.
"Minggu lalu saya ke DPRD untuk pertanyakan hasil RDP. Kok tidak ada tindak lanjut, malah tambah kosong pupuk di Parepare," tegasnya.
Pihaknya mengaku sudah jauh hari menyurat ke pihak PT Pupuk Indonesia untuk mengevaluasi pihak distributor pupuk subsidi di Parepare. Hanya saja kata dia pihak PT Pupuk Indonesia sampai saat ini tidak menanggapi.
"Kami sudah melakukan 2 kali upaya menyurat ke Pupuk Indonesia terkait ini distributor untuk dievaluasi kembali. Karena kewenangan dinas tidak ada di situ. Tetapi tidak ada juga tanggapan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, DPRD Kota Parepare menerima keluhan masyarakat terkait kelangkaan pupuk. DPRD Parepare pun meminta Pemkot Parepare turun melakukan pengawasan dan memastikan ketersediaan pupuk aman bagi petani.
"Ini distributor dicurigai. Kami sempat juga panggil distributor, alasannya karena mereka antri untuk membeli katanya," kata Ketua Komisi II DPRD Parepare Satria Parman Agus Mante kepada detikSulsel, Kamis (13/3).
(sar/asm)