
Ekonomi NTB Minus 2,32 Persen di Triwulan I 2025, Ekspor Tambang Nol
Ekonomi NTB pada Triwulan I 2025 mengalami kontraksi 1,47% y-on-y dan 2,32% q-to-q, dipicu oleh rendahnya realisasi anggaran dan ekspor tambang.
Ekonomi NTB pada Triwulan I 2025 mengalami kontraksi 1,47% y-on-y dan 2,32% q-to-q, dipicu oleh rendahnya realisasi anggaran dan ekspor tambang.
Ekonomi NTB tumbuh 5,30% di 2024, melampaui target. Sektor pertambangan kontraksi, pengamat dorong pengembangan pertanian dan pariwisata untuk diversifikasi.
Inflasi NTB pada November 2024 mencapai 0,56% m-t-m, dipicu oleh kenaikan harga tomat, bawang merah, dan emas. Inflasi tahunan 1,46%.
Serikat Pekerja Nasional NTB kampanyekan belanja di warung kecil akibat kenaikan PPN 12% mulai 2025. Daya beli masyarakat diprediksi akan terpengaruh.
Kadin NTB minta pemerintah kaji ulang kenaikan PPN menjadi 12%. Kenaikan ini dikhawatirkan berdampak pada daya beli masyarakat dan ekonomi yang lesu.
BPS NTB mencatat inflasi 1,44% yoy pada Oktober 2024, dipicu oleh pengeluaran pribadi. Kota Bima alami deflasi, sementara Mataram inflasi 1,61%.
Indeks Perkembangan Harga di NTB naik 0,14% pada pekan kedua Oktober 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada bawang merah, minyak goreng, dan cabai.