Kuasa Hukum korban Tragedi Kanjuruhan menyangsikan hasil autopsi yang menyebut tidak ditemukan adanya residu gas air mata. Mereka menduga ada manipulasi.
Dokter yang melakukan autopsi memastikan kematian 2 korban Tragadi Kanjuruhan akibat kekerasan benda tumpul, bukan karena gas air mata.
Kuasa hukum korban Tragedi Kanjuruhan menduga ada manipulasi pada hasil autopsi terhadap korban. Mereka meminta autopsi ulang diikuti tim forensik independen.
Hasil autopsi terhadap korban Tragedi Kanjuruhan dipertanyakan. Kuasa hukum korban mempertanyakan tentang patah tulang iga yang sebabkan kematian.
Kuasa hukum menyinggung soal transparansi. Saat autopsi berlangsung pihak keluarga maupun LPSK dilarang mengikuti dengan alasan mengganggu dokter.
Proses autopsi 2 jenazah korban Tragadi Kanjuruhan menunjukkan keduanya mengalami kekerasan benda tumpul. Terlihat dari tulang iga dan dada yang patah.
Hasil autopsi korban Kanjuruhan akhirnya diungkap. Dokter forensik menyebut ditemukan luka kekerasan benda tumpul di tubuh korban, bukan residu gas air mata.
Dokter Forensik beralasan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan dilakukan saat sudah terjadi pembusukan lanjut pada jenazah. Sehingga yang terlihat hanya sebagian.
PDFI Jatim mengungkap hasil autopsi dua korban tragedi Kanjuruhan tidak mengandung residu gas air mata.Paru-paru kakak beradik itu tidak mengandung gas air mata