Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendatangi rumah Putu Satria Ananta Rustika di Banjar Bandung, Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024). Satria merupakan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Cilincing, Jakarta Utara, yang tewas setelah dianiaya seniornya.
Pantauan detikBali, Karya Sumadi datang ke rumah Satria dengan mengenakan busana adat Bali dan disambut isak tangis keluarga Satria. Selain mengungkapkan duka cita, ia juga sempat melihat kondisi jenazah Satria yang terbaring di dalam peti mati.
Karya Sumadi mendorong proses hukum terkait kasus kematian Satria. Ia menegaskan Kemenhub juga terus mendampingi proses pengungkapan kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Jakarta Utara dan pendampingan dari Kemenhub agar proses hukum berjalan transparan," kata Karya Sumadi saat ditemui di rumah duka, Kamis.
Ibu Satria, Ni Nengah Rusmini berharap Kemnhub benar-benar ikut mengawal pengungkapan kasus penganiayaan yang membuat nyawa anaknya melayangg. Menurut Rusmini, upacara ngaben untuk Satria akan digelar pada Jumat (10/5/2024).
"Pak Menteri mendengar keluh kesah kami, mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi akan terwujud dan ada keadilan untuk anak kami," kata Rusmini.
Satria meregang nyawa setelah lima kali pukulan yang dilayangkan oleh seniornya tepat ke ulu hatinya. Peristiwa tersebut terjadi di toilet lantai dua kampus setempat, pada Jumat (3/5/2024) pagi.
Polisi awalnya menangkap senior Satria di STIP Jakarta, Tegar Rafi Sanjaya (21). Polisi lantas menetapkan tiga tersangka baru, yakni AKAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A. Ketiganya merupakan taruna tingkat II di STIP Jakarta.
(iws/iws)