·ÉËÙÖ±²¥

Semboyan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara

ADVERTISEMENT

Semboyan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 02 Mei 2025 15:00 WIB
Logo Tut Wuri Handayani
Salah satu patrap triloka Ki Hajar Dewantara dalam logo Kementerian Pendidikan Foto: Kemendikbud.go.id
Jakarta -

Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dikenal dengan semboyan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Apa arti dan maknanya?

Semboyan tut wuri handayani sendiri digunakan Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Semboyan ini kemudian dicantumkan pada logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (kelak menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) sejak 1977.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0398/M/1977 tanggal 6 Desember 1977, penggunaan semboyan tut wuri handayani pada lambang departemen bidang pendidikan dan kebudayaan tersebut merupakan penghormatan pada Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya pada 2 Mei menjadi Hari Pendidikan Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semboyan Bapak Pendidikan Indonesia, Arti, dan Maknanya

Semboyan Ki Hajar Dewantara ini disebut patrap triloka, yaitu prinsip tentang peran guru dalam mendidik siswa. Patrap triloka terdiri dari tiga unsur.

Berikut arti dan makna semboyan Ki Hajar Dewantara seperti dikutip dari Teori dan Aplikasi Manajemen Pendidikan oleh Rosi Tiurnida Maryance SS MPd dkk serta Ki Hajar Dewantara: Peran dan Sumbangsihnya bagi Indonesia oleh Adora Kinara.

ADVERTISEMENT

Ing Ngarso Sung Tulodho

  • Arti: Di depan memberi teladan.
  • Makna: Guru menjadi contoh atau panutan bagi yang ia pimpin, yakni peserta didik.

Ing Madyo Mangun Karso

  • Arti: Di tengah memberi semangat.
  • Makna: Guru harus dapat membangkitkan semangat, motivasi, dan inisiatif peserta didik agar mau berkembang menjadi lebih baik menuju cita-cita, dengan cara memberikannya kesempatan berpikir dan bertindak secara mandiri.

Tut Wuri Handayani

  • Arti: dari belakang memberikan dorongan.
  • Makna: guru harus mendukung siswa dari belakang lewat bimbingan dan motivasi positif, agar anak terdorong untuk senantiasa lebih maju dalam mengembangkan talenta, bakat, dan minat sesuai tujuan.

Ki Hajar Dewantara menyarankan, pendidik hanya menuntun pertumbuhan dan hidup anak agar budi pekertinya kian baik. Menurutnya, tujuan pendidikan adalah memajukan kesempurnaan hidup, yakni anak selaras dengan alam dan masyarakatnya, dikutip dari Dasar-Dasar Pendidikan: Kajian Teoretis untuk Mahasiswa PGSD oleh Bramianto Setiawan SPd MSi dan kawan-kawan.

Tri Sentra Pendidikan

Tak hanya menekankan peran guru, Ki Hajar Dewantara berpendapat ada prinsip tiga pusat pendidikan yang saling berkaitan. Berikut ketiganya:

  • Sentra Keluarga: Tempat anak mendapat pengajaran dasar tentang moral, etika, dan keterampilan hidup dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.
  • Sentra Sekolah: Tempat anak mendapatkan pengajaran formal tentang ilmu pengetahuan, seni, dan budaya dari guru dan teman sebaya.
  • Sentra Masyarakat: tempat anak mendapat pengalaman praktis tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Itulah semboyan Bapak Pendidikan Indonesia dan maknanya. Selamat Hari Pendidikan Nasional, detikers.




(nah/nah)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
Wolipop
detikFood
detikHot
detikFinance
Sepakbola
detikNews
detikTravel
detikHealth

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads