ֱ

Hadits tentang Bulan Muharram dan Larangannya

Hadits tentang Bulan Muharram dan Larangannya

Diky Darmanto - detikHikmah
Kamis, 11 Jul 2024 08:45 WIB
Ilustrasi Lauhul Mahfudz, kitab catatan takdir makhluk Allah SWT.
Ilustrasi hadits bulan Muharram. Foto: Getty Images/iStockphoto/artisteer
Jakarta -

Di antara bulan-bulan yang terdapat dalam kalender Hijriah terdapat empat bulan haram, yakni Zul Qa'dah, Zulhijah, Muharram, dan Rajab. Masing-masing bulan tersebut mempunyai keistimewaan yang disebut dalam hadits. Berikut ini hadits tentang bulan Muharram.

Mengutip buku Buku Harian Orang Islam karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, Muharram atau nama lainnya al-Mu'tamar merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah, dan Muharram mempunyai arti larangan atau yang diharamkan.

Keharaman (kesucian) bulan Muharram ini disebutkan dalam Al-Qur'an surah At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

ADVERTISEMENT

Penjelasan empat bulan haram dalam firman Allah SWT di atas dijelaskan lebih lanjut melalui hadits.

Hadits tentang Bulan Muharram

Merangkum kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq, dan Tafsir Ibnu Katsir, berikut sejumlah hadits tentang bulan Muharram dan amalan-amalan di dalamnya.

1. Hadits Muharram Adalah Bulan Haram

Hadits mengatakan Muharram adalah salah satu bulan haram. Rasulullah SAW bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)

2. Hadits Muharram Adalah Sebaik-baiknya Bulan untuk Puasa setelah Ramadan

Puasa bulan Muharram adalah sebaik-baiknya puasa setelah Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.

Artinya: "Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

3. Hadits Muharram Terdapat Hari Asyura

Dalam bulan Muharram terdapat satu hari yang mulia. Hari tersebut jatuh pada tanggal 10 Muharram, dikenal dengan hari Asyura.

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya)

4. Hadits Puasa Asyura pada 10 Muharram Melebur Dosa Setahun Lalu

Puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram disebut dapat menghapus doa setahun yang lalu. Berikut bunyi haditsnya,

وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim)

5. Hadits Anjuran Puasa pada 9 dan 10 Muharram

Selain memerintahkan puasa pada 10 Muharram (Asyura), Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada 9 Muharram (Tasua). Hal ini dilakukan untuk membedakan dengan puasanya orang-orang Yahudi.

عَنِ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَا صَامَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَوْمَ عَاشُرَاء وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولُ اللهِ ﷺ إِنَّهُ يَوْمُ تَعْظِمْهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ إِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعُ قَالَ الله وَلَمْ يَأْتِي الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوَفَّيْرَسُولُ اللَّهِ ﷺ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَأَبُودَ أَوْد

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan puasa Asyura dan menyuruh para sahabat melakukannya. Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah SAW sesungguhnya hari ini adalah hari orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadikannya hari besar.' Beliau menjawab. 'Bila usia kita sampai tahun depan insyaallah kita puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua)'." Ia (Ibnu Abbas) berkata, "Dan sebelum sampai datang tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat." (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dikatakan,

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullah bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad)

Larangan di Bulan Muharram

Ada beberapa larangan bulan Muharram sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an. Berikut tiga di antaranya.

1. Dilarang Berbuat Aniaya

Pada bulan Muharram, Allah SWT melarang untuk berbuat aniaya pada diri sendiri. Larangan ini termaktub dalam surah At Taubah ayat 36,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut, umat Islam dilarang berbuat aniaya terhadap diri sendiri. Sebab, sanksi berbuat dosa pada bulan haram lebih berat daripada bulan-bulan lainnya.

2. Dilarang Maksiat

Larangan bulan Muharram dan bulan-bulan haram lainnya adalah berbuat maksiat. Maksiat ini termasuk perbuatan zalim yang tidak disukai Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syura ayat 40,

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ ٤٠

Artinya: "Balasan suatu keburukan adalah keburukan yang setimpal. Akan tetapi, siapa yang memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim."

3. Dilarang Balas Dendam

Pada bulan Muharram umat Islam juga dilarang balas dendam. Dijelaskan dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, larangan ini bertujuan agar umat Islam bisa fokus beribadah haji dan umrah pada bulan-bulan haram.




(kri/kri)

Berita ֱLainnya
detikFinance
detikOto
detikNews
Sepakbola
Sepakbola
detikTravel
detikHot
detikFood
Hide Ads