ֱ

Gus Yahya: GKMNU untuk Dampak Nyata Masyarakat NU

Gus Yahya: GKMNU untuk Dampak Nyata Masyarakat NU

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 07 Jun 2023 20:30 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya
Ketum PBNU Gus Yahya (tengah) dalam kegiatan sosialisasi GKMNU untuk wilayah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (7/6/2023). (Foto: Dok. PBNU)
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan, GKMNU atau Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama adalah sebuah gerakan dengan skala yang besar. Untuk itu, tujuannya diharapkan dapat berdampak pada kehidupan nyata masyarakat Nahdliyyin.

Skala besar yang dimaksud tersebut mencakup kerja sama dengan berbagai stakeholder dari pemerintahan hingga swasta. Keterangan itu disampaikan Gus Yahya, begitu ia disapa, dalam kegiatan sosialisasi GKMNU untuk Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (7/6/2023).

Gus Yahya didampingi oleh Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Waketum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU Hj Alissa Wahid, Kasatgas GKMNU Yaqut Cholil Qoumas, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansur, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti Program Ketahanan Keluarga kerja sama Kemenag saat ini, hanyalah sebagian dari kerja besar GKMNU. Nanti akan ada program lainnya yang dikerjasamakan dengan kementerian dan lembaga pemerintah dan juga dengan pihak swasta," tutur Gus Yahya melalui keterangan tertulis yang diterima detikHikmah.

GKMNU ini nantinya mengelola program dari sejumlah bidang seperti pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan lainnya. Untuk itu, Gus Yahya menjelaskan, GKMNU bertujuan untuk menghadirkan manfaat NU bagi kalangan masyarakat NU.

ADVERTISEMENT

"Semua (program) itu, kita salurkan dalam koridor GKMNU, untuk menciptakan dampak nyata dalam hidup nyata masyarakat Nahdliyyin," ujar dia.

Pentingnya Struktur Kerja GKMNU

Gus Yahya juga menekankan pentingnya membentuk struktur kerja di GKMNU yang terdiri dari level pusat, wilayah, cabang, dan Majelis Wakil Cabang (MWC). Hal itu bertujuan agar program dengan skala nasional dapat berjalan sehingga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat NU.

"Struktur ini akan dibentuk untuk memastikan kerja program berjalan dengan baik," katanya.

Selain itu, kata Gus Yahya, program yang digerakkan GKMNU juga akan menjadikan kerja-kerja NU di level cabang menjadi lebih koheren dan berkesinambungan. Hal itulah yang diharapkan membuat gerakan besar NU secara simultan hingga dirasakan masyarakat NU.

"Organisasi ini kalau diumpamakan sebagai mesin, kita harus lihat ulang. Apakah karburatornya ini nyambung dengan tanki atau ndak, sehingga bisa bekerja secara bersamaan atau tidak. Dan lalu ke mana mesin ini bergerak?" tukas Gus Yahya.

Gus Yahya menambahkan, desain program, struktur kerja, hingga visi dari GKMNU sejatinya adalah cita-cita para pendiri atau muassis NU dalam pembentukan NU. Menurutnya, cita-cita mereka adalah tanggung jawab bersama.

"Kita semua bertanggung jawab atas cita-cita muassis. Dan saat ini, keberhasilan cita-cita tersebut tergantung pada sejauh mana ikhtiyar-ikhtiyar kita untuk mengerjakan cita-cita muassis," pungkasnya.

Sebagai informasi, PBNU menggelar kegiatan sosialisasi GKMNU untuk wilayah Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada hari ini, Rabu (7/6/2023). Agenda tersebut meliputi sosialisasi gambaran kerja, satuan tugas nasional, pengorganisasian, dan rencana kerja GKMNU, hingga arahan pembentukan satuan tugas wilayah dan cabang NU.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri pimpinan Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang dan Badan Otonom Ansor, yakni Muslimat, Fatayat, IPNU dan IPPNU se-wilayah Jawa Timur, serta pimpinan Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKK) PWNU Jawa Timur.




(rah/lus)

Berita ֱLainnya
detikOto
detikNews
detikInet
detikHealth
Sepakbola
Wolipop
detikHot
Sepakbola
Hide Ads