Uququl walidain adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada perilaku durhaka kepada kedua orang tua. Sikap ini dianggap sebagai dosa besar yang sangat dilarang karena orang tua memiliki kedudukan yang begitu mulia dalam ajaran agama Islam.
Dalam ajaran Islam, mendurhakai orang tua tidak hanya mencakup tindakan kasar, tetapi juga perkataan atau perlakuan yang menyakiti hati mereka. Oleh karena itu, memahami apa saja yang termasuk dalam uququl walidain sangat penting agar kita dapat menghindarinya dan senantiasa berbakti kepada orang tua.
Apa yang Dimaksud dengan Uququl Walidain?
Uququl walidain merujuk pada segala bentuk perbuatan atau perkataan anak yang menyakiti hati kedua orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uququl walidain merupakan tindakan yang sangat tercela dalam Islam, mencakup segala perbuatan atau perkataan yang dapat menyakiti hati dan perasaan orang tua.
Hal ini tidak hanya terbatas pada tindakan kasar secara fisik, namun juga meliputi sikap, tutur kata, dan perilaku yang dapat menyinggung atau melukai perasaan kedua orang tua.
Setiap gerak-gerik dan ucapan seorang anak yang dapat menimbulkan kesedihan, kekecewaan, atau rasa sakit hati kepada orang tuanya termasuk dalam uququl walidain.
Seperti yang dijelaskan Ahmad Isa Asyur dalam bukunya Berbakti kepada Ayah Bunda, Islam sangat melarang segala bentuk kedurhakaan kepada orang tua. Rasulullah SAW bahkan mengategorikan perbuatan ini sebagai dosa besar. Dalam suratnya kepada penduduk Yaman, Rasulullah SAW mengatakan,
"Salah satu dosa kabair yang terbesar di sisi Allah pada hari Kiamat adalah menyekutukan Allah, membunuh seorang mukmin secara tidak sah (menurut syariat), melarikan diri dari medan jihad fi sabilillah pada waktu penyerbuan, mendurhakai orang tua, menuduh perempuan suci melakukan perbuatan keji, belajar ilmu sihir, makan uang riba, dan makan harta anak-anak yatim," (HR Ibnu Hibban).
Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin dalam buku Akidah Akhlak berpendapat bahwa perbedaan pendapat antara anak dan orang tua yang hanya tersimpan dalam hati tanpa diungkapkan, adalah hal yang manusiawi.
Jadi, selama seorang anak mampu menjaga sikap dan tindakannya, ia tidak dapat dikategorikan sebagai durhaka, karena kedurhakaan adalah perilaku nyata, bukan sekadar perasaan dalam hati yang sulit dikendalikan manusia.
Contoh Perilaku Uququl Walidain
Beberapa perilaku yang termasuk dalam kategori uququl walidain diuraikan dalam buku Surga yang Terlupakan karya Wahyu Qolbu.
1. Mencela Orang Tua
Mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung, adalah tindakan yang menunjukkan penghinaan terhadap mereka.
Perilaku ini termasuk dosa besar yang sangat dilarang dalam Islam karena bertentangan dengan kewajiban seorang anak untuk menghormati kedua orang tua.
Dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda:
"Termasuk dosa besar, yaitu seorang anak yang mencela kedua orang tuanya," mereka bertanya, "Ya Rasulullah adakah orang yang mencela kedua orang tuanya?" beliau menjawab, "Ya, seseorang mencela bapaknya, seseorang mencela ibu orang lain, dan orang lain tersebut mencela ibunya." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Mengeluarkan Perkataan "Ah"
Mengucapkan "ah" kepada orang tua, meskipun terlihat sepele, merupakan bentuk ketidaksopanan yang sangat dilarang. Kata pendek ini mengandung makna kesal dan tidak menghargai, yang dapat merendahkan martabat dan perasaan orang tua.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 23,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
3. Berani Memerintah Orang Tua
Memerintah orang tua, khususnya saat mereka dalam keadaan lemah, adalah tindakan durhaka (uququl walidain) yang sangat tercela. Sebagai anak, seharusnya kita membantu dan melayani mereka dengan penuh rasa hormat, bukan sebaliknya.
4. Melihat Orang Tua dengan Tatapan Sinis
Melihat orang tua dengan tatapan sinis atau meremehkan merupakan tindakan yang menyakiti perasaan mereka.
Sikap ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap mereka yang seharusnya diperlakukan dengan penuh kasih dan rasa hormat.
5. Tidak Merawat Orang Tua
Mengabaikan tanggung jawab untuk merawat orang tua di masa tua mereka merupakan tindakan durhaka. Sebagai anak, kita berkewajiban untuk membantu dan menjaga mereka, sebagaimana mereka telah merawat kita sejak kecil.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Pandangan Ulama soal Vasektomi untuk Syarat Bansos