ֱ

Durhaka Anak ke Orang Tua, Perbuatan yang Dibenci Allah SWT

Durhaka Anak ke Orang Tua, Perbuatan yang Dibenci Allah SWT

Amelia Ghany Safitri - detikSumut
Senin, 18 Nov 2024 05:00 WIB
Unhappy mature father and adult son not taking after quarrel, sitting on couch at home separately back to back, upset older grandfather and grandson ignoring each other, two generations conflict
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/iStockphoto/fizkes)
Jakarta -

Dalam Islam, orang tua merupakan sosok yang dimuliakan. Dalam Al-Qur'an banyak ayat yang memerintahkan setiap anak agar menghormati orang tuanya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra' ayat 23,

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

Meski telah dijelaskan dalam Al-Qur'an, ada banyak ditemui anak yang berani berbuat durhaka kepada orang tuanya. Dikutip detikHikmah dari buku Dahsyatnya Ridha Orang Tua yang ditulis oleh Samsul Rijal Hamid, anak-anak yang berani durhaka kepada orang tua umumnya terbagi dalam tiga golongan.

ADVERTISEMENT

Golongan pertama, mereka yang mulai menginjak usia remaja. Kedua, anak-anak yang sudah mampu menghidupi diri sendiri. Ketiga, anak-anak yang telah menjadi tempat bergantung atau yang menampung sekaligus menafkahi orang tuanya.

Lantas, apa saja bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua? Simak penjelasan berikut ini.

Bentuk Perbuatan Durhaka kepada Orang Tua

Dalam buku Bukan Dosa Ternyata Dosa yang ditulis oleh Abduh Al Baraq dan sumber sebelumnya disebutkan, ada sejumlah bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua yang membawa anak kepada kezaliman dan neraka.

  • Membenci orang tua baik secara diam-diam atau terang-terangan
  • Memaki orang tua secara langsung maupun tidak langsung
  • Mengingkari jasa-jasa orang tua
  • Mengganggu orang tua, baik lewat lisan maupun membuat orang tua bersedih karena perilaku si anak.
  • Menghardik orang tua. Dari sisi mana pun, menghardik orang tua adalah bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua dan tidak pantas dilakukan oleh seorang anak.
  • Tidak mengurusi orang tua, baik di waktu sehat maupun ketika mereka sudah berhalangan atau berumah tangga. Bahkan, si anak tersebut lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri dibandingkan apa yang menjadi kebutuhan untuk orangtuanya.
  • Bermuka murung dan selalu cemberut di hadapan orang tua. Hal ini sering kali terjadi karena seorang anak menganggap bahwa orang tuanya bodoh atau tidak mengikuti perkembangan zaman.
  • Menyuruh orang tua mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh seorang anak. Misalnya, seorang anak menyuruh orang tuanya menyapu, mencuci, atau menyiapkan makanan. Pekerjaan-pekerjaan seperti itu merupakan bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua yang sangat tidak pantas, apalagi jika orang tua yang sudah lemah secara fisik, kecuali orang tua tersebut mau mengerjakannya dengan senang hati.
  • Menjelek-jelekkan orang tua di hadapan orang banyak.
  • Membawa kemungkaran ke rumah orang tua.
  • Menuruti istri dibandingkan orang tua. Bahkan mengusir orang tuanya demi memuaskan apa yang diinginkan istrinya. Sungguh kejadian seperti ini adalah sangat durhaka.
  • Malu mengakui orang tuanya. Terkadang ada orang yang merasa malu mempunyai orang tua yang miskin, sementara anaknya berhasil dalam mendapatkan harta. Apalagi jika seorang anak termakan gengsi karena teman-temannya yang memiliki banyak harta. Bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua ini tidak termaafkan di hadapan Allah SWT.
  • Mengabaikan perintah orang tua dengan berkata "ah"
    Itulah di antara bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua. Dampak perbuatan dosa tersebut bisa dirasakan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, "Dua peruntukan dosa yang Allah cepatkan azab (siksanya) di dunia yaitu zalim dan al'uquq (durhaka kepada orang tua)." (HR Hakim)

Dampak Durhaka kepada Orang Tua

Dalam buku Akidah Akhlak yang disusun oleh Toto Edidarmo disebutkan, jika seorang anak telah melakukan bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua, maka sudah jelas ia akan mendapatkan dampak buruk.

Berikut ini dampak buruk bagi anak yang durhaka kepada orang tuanya:

1. Dibenci Allah SWT

Rida Allah SWT tergantung pada rida orang tua. Karenanya, anak yang durhaka kepada orang tuanya tidak akan diridai Allah SWT melainkan mendapatkan murka Allah SWT. Sebaliknya, anak yang berbakti kepada orang tuanya akan memperoleh rida Allah SWT. Hal ini seperti disebutkan dalam sabda Nabi SAW,

"Ridha Allah bergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah bergantung juga pada murka orang tua." (HR Al-Hakim)

2. Mendapatkan Azab dari Allah SWT

Anak yang durhaka kepada orang tuanya, terutama kepada ibunya, akan ditimpa azab ketika masih hidup di dunia. Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW bersabda:,

"Semua dosa besar akan ditunda siksaannya oleh Allah SWT, sesuai kehendak-Nya, hingga hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua. Sesungguhnya Allah akan menyegerakan balasan bagi orang yang durhaka kepada orang tuanya ketika masih hidup di dunia sebelum wafat." (HR Al-Hakim)

3. Mendapatkan Kehinaan

Anak yang mendapat kesempatan untuk merawat orang tuanya, tetapi ia justru mengabaikannya, maka ia akan menerima kehinaan.

Rasulullah SAW bersabda, "Kehinaan, kehinaan, kehinaan."

Para sahabat bertanya, "Siapa wahai Rasulullah?" Nabi SAW menjawab, "Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satunya atau keduanya, tetapi ia tidak masuk surga (karena tidak merawatnya)." (HR Muslim)

4. Tidak Masuk Surga

Anak yang durhaka kepada orang tuanya akan terhalang masuk surga. Nabi SAW bersabda, "Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamar, dan orang yang mendustakan qadar." (HR Ahmad)

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita ֱLainnya
Sepakbola
detikSport
detikFinance
detikHot
detikInet
detikOto
detikHealth
detikNews

Hide Ads