ֱ

Ini Dosa yang Tidak Diampuni Allah SWT

Ini Dosa yang Tidak Diampuni Allah SWT

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 20 Feb 2025 17:00 WIB
Ilustrasi muslim menangis
Ilustrasi bertobat setelah melakukan dosa. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Ada dosa yang tidak diampuni Allah SWT dan paling besar bahayanya. Allah SWT menegaskan perkara ini melalui ayat-ayat Al-Qur'an.

Manusia menjadi tempatnya salah, jadi wajar jika seseorang melakukan salah yang menyebabkan dosa. Sebagai Dzat yang maha pengampun, Allah SWT akan mengampuni setiap dosa hamba-Nya jika ia bertobat dengan sungguh-sungguh.

Meskipun Allah SWT Maha Pengampun, ada dosa besar yang tidak diampuni. Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

إِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ فَذَكَرَ مِنْهَا الشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَدْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Artinya: "Jauhilah tujuh perkara yang merusak!" Lalu beliau SAW menyebutkan, "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah SWT kecuali karena alasan yang dibenarkan, memakan harta anak yatim, memakan riba, meninggalkan medan perang, dan menuduh wanita mukminah baik-baik telah berzina." (HR Bukhari, Muslim, Abu Awanah, dan Nasa'i)

ADVERTISEMENT

Melalui hadits ini, Rasulullah SAW menjelaskan deretan dosa besar yang tidak diampuni. Dari perbuatan tersebut, dosa syirik atau musyrik menjadi perbuatan yang paling besar dosanya.

Dosa yang Tidak Diampuni

Dosa yang tidak diampuni Allah SWT adalah syirik. Dalam buku Ahl Al-Kitab: Makna dan Cakupannya dalam Al-Qur'an karya Prof Muhammad Galib M, syirik secara literal mengandung pengertian menjadikan seseorang atau sesuatu sebagai sekutu. Sedangkan secara terminologi, syirik artinya membuat atau menjadikan sesuatu selain Allah SWT sebagai tambahan, objek memujaan dan atau tempat menggantungkan harapan dan dambaan.

Dalam Al-Qur'an, musyrik atau syirik disebutkan sebanyak 168 kali dalam beberapa ayat dan surat terpisah.

Dalam surah An-Nisa' ayat 48, Allah SWT berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا - 48

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."

Kemudian dalam surah Al-Ma'idah ayat 72, Allah SWT berfirman,

... اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ - 72

Artinya: "Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah neraka. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu."

Nabi SAW juga menuturkan demikian perihal syirik. Rasul SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan apa kabair (dosa besar) yang paling besar?" Beliau mengulang tiga kali. Para sahabat menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah."

Kemudian Rasulullah bersabda, "Yaitu menyekutukan Allah SWT dan durhaka kepada kedua orang tua." Saat itu beliau bersandar lalu duduk dan melanjutkan, "Juga kesaksian palsu, kesaksian palsu." Begitu Rasulullah mengulang-ulang sampai-sampai kami mengatakan, "Andai beliau menghentikannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Allah Mengampuni Orang Syirik yang Bertobat

Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab At-Taubah wal Inabah yang diterjemahkan Abdul Hayyie al-Kattani mengatakan surah An-Nisa' ayat 48 yang menyebut syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni berlaku bagi orang-orang yang tidak bertobat. Dalilnya, kata Ibnul Qayyim, Allah SWT membedakan antara syirik dan selain syirik dalam hal ampunan (maghfirah). Dalam Islam, dosa syirik diampuni dengan bertobat.

"Sebab, kalau tidak demikian, tentu keislaman orang kafir selamanya tidak sah. Juga, Allah mengkhususkan ampunan atas dosa selain syirik dengan 'siapa yang dikehendaki-Nya' padahal ampunan dosa bagi orang-orang yang bertobat bersifat umum, tanpa pengkhususan, sementara di sini Allah mengkhususkan dan mengikat (khusus bagi orang yang dikehendaki-Nya). Ini menunjukkan bahwa yang dijelaskan itu adalah hukum selain orang yang bertobat," jelasnya.

Dosa-dosa besar bisa dihapus dengan tobat yang tulus, yang sebenar-benarnya tobat.

Adapun dalam surah Az-Zumar yang menyebut Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa itu, kata Ibnul Qayyim, berlaku bagi orang yang bertobat. Firman yang dimaksud sebagai berikut,

۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٥٣

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Az-Zumar: 53)

Wallahu a'lam.




(dvs/kri)

Berita ֱLainnya
detikTravel
detikOto
detikNews
Wolipop
Sepakbola
detikFinance
detikFood
Sepakbola
Hide Ads