ֱ

Batas Takbiran Idul Fitri, Kapan Mulai dan Akhirnya?

Batas Takbiran Idul Fitri, Kapan Mulai dan Akhirnya?

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Minggu, 30 Mar 2025 07:00 WIB
Salat Id Masjid Al-Akbar Surabaya
Foto: Rifki Afifan Pridiasto
Jakarta -

Seorang muslim disunnahkan memperbanyak takbir saat hari raya Idul Fitri. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama menjadi takbiran yang dilakukan di masjid, mushola, dan jalan-jalan ramai.

Takbiran, seperti ibadah lain, memiliki batas waktu pelaksanaan. Dalam artikel ini akan kita ulas kapan waktu mulai dan akhir dari takbiran Idul Fitri, lengkap dengan bacaannya.

Perintah Takbiran

Dalam situs Kemenag dijelaskan, takbiran atau membaca takbir saat Idul Fitri ini sesuai dengan firman Allah dalam potongan surat Al-Baqarah ayat 185:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

Arab latin: ...wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha...

ADVERTISEMENT

Artinya: "...Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah..."

Batas Takbiran Idul Fitri

Batas takbiran Idul Fitri adalah sejak malam sebelum hari raya hingga saat imam naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah. Ketentuan ini sesuai dengan pendapat shahih dari Imam An-Nawawi.

Dilansir dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah yang disusun Muhammad Ajib Lc MA, takbir Idul Fitri digaungkan sebagai syiar Ramadan sudah usai. Takbir juga menjadi pengakuan umat Islam pada kebesaran Allah SWT.

Hal serupa dijelaskan dalam kitab Fathul Qarib, yang dikutip dari NU Online. Takbiran disunnahkan sejak malam harinya, bagi semua muslim di mana saja. Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakan:

"Disunnahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan pemukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai sholat Idul Fitri. Tidak disunnahkan takbir setelah sholat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunnahkan."

Jadi, disunnahkan bertakbir sejak terbenamnya matahari sampai sholat Idul Fitri. Namun berbeda ketika Idul Adha. Takbiran tetap disunnahkan selama tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah sholat fardhu.

Cara dan Bacaan Takbir Idul Fitri

Syaikh Alauddin Za'tari dalam bukunya, Fiqh Al-'Ibadat; Ilmiyyan 'Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i, menjelaskan cara bertakbir dapat dilakukan dalam keadaan berdiri atau berbaring, di rumah, di jalan, atau di pasar.

Bagi laki-laki, bertakbir dianjurkan dengan suara lantang. Sementara bagi perempuan harus merendahkan suara di sekitar kaum pria yang bukan mahramnya.

Bacaan takbir hari raya yang dibaca sesuai hadits adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْد

Arab latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamd

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah."

Wallahu a'lam.




(bai/row)

Berita ֱLainnya
detikOto
Sepakbola
detikHot
Wolipop
Sepakbola
detikNews
detikFood
detikHealth
Hide Ads