ֱ

Surat Ar-Rum Ayat 30: Bacaan Lengkap dan Tafsirnya

Surat Ar-Rum Ayat 30: Bacaan Lengkap dan Tafsirnya

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 24 Apr 2025 12:31 WIB
al-quran hikmah
Al-Qur'an surat Ar Rum ayat 30 Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surat Ar-Rum ayat 30 menjelaskan perintah Allah SWT kepada manusia untuk bertauhid, meneguhkan keimanan pada ajaran Islam. Islam menjadi agama yang lurus.

Surat Ar-Rum adalah surat ke-30 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 60 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah.

Ar-Rum memiliki arti Romawi, karena pada ayat ke-2,3 dan 4 terdapat firman Allah SWT tentang kekalahan dan kebangkitan Romawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surat Ar-Rum Ayat 30

Berikut bacaan lengkap surat Ar Rum ayat 30 dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

ADVERTISEMENT

Arab-Latin: Fa aqim waj-haka lid-dīni ḥanīfā, fiṭratallāhillatī faṭaran-nāsa 'alaihā, lā tabdīla likhalqillāh, żālikad-dīnul qayyimu wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn

Artinya: "Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Tafsir Surat Ar Rum Ayat 30

Merujuk Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, ayat 30 pada surat Ar-Rum berisi perintah Allah SWT, "Maka tegakkanlah wajah engkau kepada agama, dalam keadaan lurus." (pangkal ayat 30).

Tegakkanlah wajahmu; artinya berjalanlah tetap di atas jalan agama yang telah dijadikan syariat oleh Allah SWT. Agama itu adalah agama yang disebut Hanif, yang sama artinya dengan al-Mustaqim, yaitu lurus. Tidak membelok ke kiri atau kanan. Hanif ini pulalah yang disebut untuk agama Nabi Ibrahim AS.

Hanif atau Ash-Shirathal Mustaqim juga menjadi agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad SAW sesudah dibelokkan dari tujuan semula oleh anak cucu Nabi Ibrahim AS, baik dari keturunan bani Israil maupun keturunan bani Ismail.

Dijelaskan dalam tafsir, keturunan dari pihak bani Israil menyelewengkan agama Ibrahim itu menjadi agama keluarga, lalu mereka menamainya Yahudi, dibangsakan kepada anak tertua dari Ya'kub yang bernama Yahuda. Nama Ya'kub di waktu kecil ialah Israil.

Kemudian, keturunan selanjutnya dari bani Israil menyelewengkan pula dengan memasukkan ajaran mitos agama-agama kuno, lalu mereka katakan bahwa Tuhan itu adalah tiga dalam yang satu dan satu dalam yang tiga.

Nabi Ibrahim AS mendirikan Ka'bah sebagai rumah pertama di dunia ini yang diperuntukkan untuk menyembah Allah Yang Esa. Namun lama-kelamaan oleh anak-cucu Ibrahim dari keturunan Ismail, yang menjadi bangsa Arab, tidak lagi mereka sembah langsung Allah Yang Maha Esa, melainkan mereka sembah berhala-berhala.

Mulanya dua tiga berhala, berangsur empat dan lima berhala, kemudian menjadi berpuluh berhala. Setelah Nabi Muhammad SAW datang, beliau mendapati mereka telah menyembah 360 berhala, mayoritas dirikan di dinding-dinding Ka'bah. Bahkan dalam Ka'bah sendiri ada berhala Maryam sedang memangku Isa Almasih saat masih bayi.

Semua itu menjadi bukti telah banyak jalan yang dipilih oleh generasi setelah itu, disadari ataupun tidak. Oleh sebab itu, tegakkanlah mukamu kepada agama ini, agama yang lurus.

"Fitrah yang telah Dia fitrahkan manusia atasnya." Artinya tetaplah pelihara fitrahmu sendiri, yaitu rasa asli dalam jiwamu sendiri yang belum dimasuki pengaruh dari yang lain, yaitu mengakui adanya kekuasaan tertinggi dalam alam ini, Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Raya, mengagumkan, penuh kasih-sayang, dan indah dan elok.




(dvs/kri)

Berita ֱLainnya
detikFinance
detikNews
detikOto
Wolipop
detikFood
detikHealth
detikTravel
detikInet
Hide Ads